Aacara Hari Ritel Nasional 2024 Kelima di Gedung Jakarta International Ekspo (Jiex), Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

RINCIH.COM. Ketua Umun Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, sepanjang quartal 1 tahun  2024, pertumbuhan ritel mencapai 5,5 persen. Menurut Roy, pertumbuhan tersebut dibantu oleh hari raya. Sementara, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada diangka 5,2 persen.

Roy merasa senang, karena industri ritel berkontribusi dalam pertumbuhan PDB tersebut. Pasalnya, pertumbuhan PDB, sekitar 50 persennya didukung sektor konsumsi rumah tangga.

“Ritel berkontribusi pada sektor konsumsi rumah tangga. PDB sebesar 5,2 persen, 50 persennya berasal dari sektor rumah tangga. Sedangkan dari 45 persen dari rumah tangga berasal dari ritel,” jelas Roy, pada  acara Hari Ritel Nasional 2024 Kelima di Gedung Jakarta International Ekspo (Jiex), Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Hari Ritel Nasional kali ini mengambil tema “Strong Retail, Global Connectivity for Business Resilliemce”. Menurut Roy, Peran ritel dalam menyokong pertumbuhan ekonomi harus terus terjaga, dimajukan dan memajukan. “Berharap tahun 2025, ada peluang meski terdapat tantangan,” katanya.

Roy menegaskan, Aprindo telah memasuki gelanggan yang telah dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Di sisi lain, pelaku ritel telah mampu menjaga inflasi dan stabilitas harga.

“Dua poin misi pemerintah sudah kita lakukan. Ekspor ritel dan ekspor bagi UMKM,” katanya.

Upaya mendorong UMKM agar bisa ekspor dibutuhkan agregator untuk memasarkan dan menyimpang produk UMKM. “Jangan sekadar pameran di luar negeri, terus pulang,” tegasnya.

Roy menyadari, kolaborasi harus tetap berlanjut. “Saatnya next normal, yaitu sinergi dan kolaborasi,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Krisna Ariza, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan menjelaskan, ada tiga program pokok Kemendag RI, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasa  pasar ekspor dan UMKM bisa ekspor.

“Kemendag mengapresiasi Aprindo dalam menjaga kebutuhan pokok dan mengendalikan inflasi,” katanya.

Krisna menyakini, dalam beberapa bulan ke depan akan terdapat tekanan permintaan dari masyarakat untuk menghadapi natal, tahun baru dan hari raya. “Semoga diskon berlanjut higga natal dan tahun baru,” kata Krisna.

Krisna juga berharap UMKM bisa melakukan ekspor. Tentu, menurutnya, UMKM harus mampu melakukan inovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. “Target, ekspor UMKM bisa mencapai 20 hingga 25 persen,” ungkapnya.

Krisna pun tidak memungkiri keterlibatan para  agregator untuk membantu agar UMKM bisa go ekspor. “UMKM tidak bisa berdaya saing.  Makanya perlu konsolidasi, ekonomi inteligen,  dan agregatir sebagai perpanjangan tangan pemerintah,” jelasnya.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *