RINCIH.COM. 11 November 1994 telah lahir Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Kini Aprindo telah genap berusia 30 tahun. Apa makna 30 tahun bagi Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholai Mandey.
Roy mengatakan, ada tiga makna 30 tahun bagi Aprindo. Pertama, Aprindo akan terus konsisten dan berkomitmen menjadi mitra antara pemerintah dan peritel. Kedua akan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai asosiasi di sektor hulu, antara, hilir, pemerintah, pelaku usaha ritel modern. Ketiga, Aprindo sudah mulai memikirkan pengembangan sektor ritel modern, untuk tidak hanya menang di8 domestik, tapi hadir atau konsis di dunia internasional.
Roy menambahkan, Aprindo membuka hubungan ke beberapa negara, selama Ketua Umum Aprindo menjadi FAPRA. Aprindo sudah bekerjasama dengan Korea, Rusia, Dubai serta 20 negara yang tergabung dalam FAPRA untuk melakukan perdagangan serta belajar agar ritel Indonesia bisa ekspansi ke luar negeri.
Roy menegaskan, kerjasama dengan negara-negara guna memerperluas produk-produk yang ada di ritel, produk UMKM yang ada di ritel dan produk lokal yang dihasilkan manufaktur untuk go international.
“Terbukti sekarang Alfamart sudah ada di Filipina dan berencana membuka gerai di negara asia lainnya. Hal ini juga diikuti peritel lain,” kata Roy kepada rincih.com disela acara Hari Ritel Nasional (HRN) 2024 Kelima di Gedung Jakarta International Ekspo (Jiex), Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Hari Ritel Nasional kali ini mengambil tema “Strong Retail, Global Connectivity for Business Resilliemce”.
Sesuai tema HRN kali ini, Roy menegaskan, selama 30 tahun ini, Aprindo memperkuatkan ketiga tersebut.