RINCIH.COM. Tik Tok telah meluncurkan fitur belanja dalam aplikasinya di Spanyol, menandai langkah pertama dalam ekspansi Eropa yang ambisius. Fitur baru ini memadukan hiburan dengan belanja instan, memungkinkan pengguna menemukan dan membeli produk langsung di dalam aplikasi-mulai dari barang kecantikan hingga barang-barang rumah tangga.
Kehadirannya di Spanyol menyoroti poros strategis Tik Tok menuju pasar alternatif di tengah tantangan regulasi di AS. “Terlepas dari pembatasan yang membayangi, Tik Tok mencapai hasil yang mengejutkan pada Black Friday, tiga kali lipat penjualan belanjanya di AS menjadi lebih dari $100 juta dalam satu hari,” tulis Bodo Kluxen dalam LinkedIn, Selasa(24/12/2024).
Apa yang membedakan Tik Tok Shop dari pesaing seperti Instagram atau You Tube adalah integrasi yang mulus antara penceritaan visual, pemasaran influencer, dan perdagangan. Ini memposisikan Tik Tok sebagai pesaing serius bagi raksasa e-commerce seperti Amazon.
“Namun, memasuki pasar Eropa berarti menghadapi pemain mapan seperti Shein, Alibaba, dan Temu,” ungkapnya.
Negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Italia siap menjadi pasar utama Tik Tok berikutnya. Pelajaran yang dipetik dari uji coba Inggris sebelumnya tampaknya membentuk strategi peluncuran yang lebih ditargetkan dan disempurnakan di Eropa.
Pertanyaannya tetap: Bisakah Tik Tok Shop mengganggu e-commerce Eropa seperti yang terjadi di AS? Untuk merek dan pengecer, platform ini menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk memanfaatkan perilaku pembelian impulsif dari audiens Tik Tok yang sangat terlibat.