RINCIH.COM. Pertumbuhan terbatas dalam e-commerce. Semua orang tahu apa yang mereka beli secara online dan apa yang tidak.
Ritel online telah mencapai ukuran yang relevan di pasar ritel dan oleh karena itu tidak akan tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan (5-8%).
Henning Heesen, pengusaha asal Jerman mengatakan, peritel akan berinvestasi lebih banyak untuk menarik pelanggan dan merek, termasuk D2C, akan semakin fokus pada ritel, baik dengan toko sendiri, shop-in-shop atau sebagai reseller.
“Saluran ini lebih menguntungkan dan kurang berisiko daripada e-commerce bagi banyak orang karena penggunaan Ti yang minimal, pengembalian yang tidak ada, dan prediktabilitas yang lebih besar,” tulisnya dalam LinkedIn, Selasa (7/1/2025).
Hessen menambahkan, industri dan perdagangan harus terus melakukan digitalisasi karena kekurangan pekerja terampil. Portal pelanggan akan semakin menggantikan penjualan lapangan dan pengadaan internal akan dialihkan ke platform untuk menghemat biaya.
“Tekanan tambahan dari melemahnya industri otomotif akan memaksa banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam efisiensi proses,” tambahnya.
5 sistem toko
Karena semua agensi besar kini mengandalkan Shopify, Shopify kini menjadi alternatif untuk hampir senua sistem. Penyedia yang lebih kecil seperti B. CosmoShop atau IntelliShop, juga karena referensi B2B yang ada, akan menarik bagi bisnis skala menengah dan akan semakin menonjolkan diri terhadap sistem besar.
Penyedia TI, logistik, dan layanan pelanggan akan semakin kesulitan memanfaatkan kapasitas mereka. Pertama, perusahaan akan semakin bergantung pada solusi internal dan kedua, mereka akan berusaha menghemat biaya dengan Al.
Pasar akan mencari peluang murah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dan penghematan biaya. Hanya mereka yang dapat memenuhi persyaratan ini atau merupakan spesialis yang akan menjadi pemenang pada tahun 2025.