RINCIH.COM. Fenomena maraknya tour leader “dadakan” berdampak pada ketidaknyamanan dan keselamatan bagi peserta tour. Oleh karena dibutuhkan kompetensi bagi para tour leader.
“Pengalaman saja belum cukup untuk menjadi profesional tour leader,” tegas Abi Badii Uzzaman, Inspirator Perjalanan dan Instruktur Bersertifikat Tour Leader dari BNSP kepada rincih.com, Kamis (13/2/2025).
Urgensi Sertifikasi Tour Leader
Berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 24 Tahun 2023 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja di Bidang Kepariwisataan semakin menggarisbawahi urgensi tour leader yang tersertifikasi. Regulasi ini menekankan pentingnya profesionalisme dan sertifikasi bagi para pelaku wisata, termasuk tour leader.
Adi menjelaskan, data kebutuhan tour leader profesional di bidang pariwisata religi di Indonesia mencapai lebih dari 80.000 orang. “JIka merujuk ada 2700 tour & travel umroh saja, jika masing-masing minimal memiliki 3 orang yang khusus berprofesi sebagai Tour Leader Profesional, bukan bagiam administrasi atau marketing, sudah lumayan kebutuhan nya,” jelasnya.
“Belum lagi tour & travel halal dan konvensional yang jumlah nya lebih dari 5000 tentu membutuhkan peningkatan TL dan jumlah wisatawan dan permintaan akan layanan berkualitas menunjukkan kebutuhan yang sangat mendesak,” tambahnya.
Pariwisata Halal dan Religi
Abi menjelaskan, industri pariwisata religi dan halal di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari pengalaman wisata yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan gaya hidup halal.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Halal Travel School of TourPreneur dan Officia.Id berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan tour leader profesional. “Pelatihan tour leader halal dan religi dapat menjawab kebutuhan pariwisata halal dan religi Indonesia yang neningkat,” ungkap Abi.
Adi menambahkan, kerjasama ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan tour leader yang kompeten dan memahami seluk-beluk pariwisata halal dan religi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak tour leader yang profesional, berkompeten, dan mampu memberikan layanan terbaik bagi wisatawan,” tegasnya.
Kolaborasi ini merupakan kerjasama ke-21 bagi Halal Travel School of TourPreneur dan kerjasama ke-enam dengan Officia.Id dalam bentuk online yang di dukung oleh LSP CWI (Cakra Wisata Indonesia), menunjukkan komitmen jangka panjang kedua pihak dalam pengembangan SDM pariwisata halal dan Religi Indonesia.
Antusiasme Masyarakat terhadap Pariwisata Halal
Masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah, semakin menunjukkan antusiasme terhadap gaya hidup halal yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pariwisata. Halal tourism bukan hanya sekadar pilihan, tetapi telah menjadi gaya hidup (lifestyle) yang diadopsi oleh banyak orang. Mereka mencari pengalaman wisata yang nyaman, aman, dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan mereka.
“Minimal ketika di negeri orang, mereka bisa menjalankan agamanya, makan makanan halal yang tersedia dan bisa melaksanakan shalat 5 waktu saat di perjalanan,” kata Adi.
Capaian Kerjasama dan Peserta Pelatihan
Kerjasama Halal Travel School of TourPreneur dan Officia.Id telah menghasilkan sejumlah capaian positif. Kedua pihak telah berhasil melatih puluhan tour leader yang kini telah berkiprah di industri pariwisata, baik halal maupun religi. Para peserta pelatihan telah mendapatkan peningkatan kualifikasi, kompetensi dan tentunya sertifikasi BNSP Tour Leader yang telah lulus Uji Kompetensi serta kepercayaan diri dalam menjalankan tugas mereka.
“Mereka yang telah mendapatkan sertifikasi BNSP Tour Leader ini diakui secara internasional, dan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja,” tegas Adi.
Kolaborasi untuk Kemajuan Pariwisata Halal
Ke depan, diperlukan kolaborasi yang lebih luas dan terintegrasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, asosiasi industri, dan pelaku usaha untuk mengembangkan industri pariwisata halal dan religi di Indonesia. Kolaborasi ini harus mencakup pengembangan kurikulum pelatihan, standarisasi layanan, serta promosi pariwisata halal Indonesia ke pasar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata halal dan religi unggulan di dunia.