Family Dollar . Foto: istimewa

RINCIH.COM. Dollar Tree Stores keluar dari grup Family Dollar. Dollar Tree telah menjual Family Dollar seharga $1 miliar kepada Brigade Capital Management, LP dan Macellum Capital Management LLC,.

Dominique Pierre Locher, Generation Digital Pioneer menjelaskan, aksi ini guna menyelesaikan divestasi yang telah lama ditunggu-tunggu setelah 600 penutupan toko dan penataan ulang strategis.

“Tujuannya fokus penuh pada merek inti Dollar Tree dan mendapatkan kembali momentum di pasar yang sensitif terhadap harga dan jenuh,” tulisnya dalam LinkedIn, Kamis (27/3/2025).

Dengan Family Dollar sekarang di bawah kepemilikan pribadi dan mantan eksekutif Walmart Duncan MacNaughton kembali sebagai ketua, ada baiknya memperhatikan apakah ritel diskon tradisional dapat menemukan kembali dirinya sendiri di bawah dinamika pasar baru ini.

Pada kesempatan berbeda, Neil Saunders, Managing Director and Retail Analyst GobalData menjelaskan, tentu saja, label harga $ 1 miliar jauh di bawah $ 8,5 miliar yang dibayarkan Dollar Tree untuk bisnis pada tahun 2015. Pada saat itu, kami dijanjikan $300 juta dalam penghematan sinergis dan segala macam manfaat lainnya.

“Tapi itu tidak berhasil seperti itu. Perbedaan antara harga beli dan jual hanyalah salah satu bagiannya. Selama periode kepemilikannya, Family Dollar telah merugikan Dollar Tree sekitar $2,9 miliar dalam kerugian operasional,” jelasnya, kemarin.

Neil menambahkan, pada dasarnya, sekitar $10,4 miliar nilainya telah hilang dalam kemalangan ini. Dan itu bahkan tidak memperhitungkan lamanya manajemen mengatasi masalah bisnis inti.

“Family Dollar tidak pernah solid. Toko di lokasi yang tidak optimal, portofolio yang tidak memiliki investasi, rantai pasokan yang berderit, dan posisi harga yang tidak cukup kuat untuk mendorong loyalitas. Itu adalah semua masalah yang diwariskan Dollar Tree dan gagal diselesaikan sepenuhnya,” ungkapnya.

Masalah-masalah ini sekarang akan jatuh di pundak pemain ekuitas swasta. Bagaimana dan jika mereka berniat untuk menyelesaikannya masih harus dilihat.

Pada saat yang sama, pemain e-commerce China seperti Temu-didukung oleh Pinduoduo Holdings-mengganggu ruang diskon AS dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Temu mencapai penjualan $30 miliar dalam waktu kurang dari dua tahun, tonggak sejarah yang membutuhkan waktu lebih dari satu dekade Amazon untuk dicapai. Model berbiaya sangat rendah dan mengutamakan seluler ini mengubah perilaku konsumen dan memberi tekanan pada pengecer nilai tradisional.

Tapi gelombang mungkin berbalik. Setelah pemerintah AS menangguhkan pengecualian impor “de minimis”, penjualan Temu di AS dilaporkan turun hingga 32% hanya dalam lima hari. Namun, pesannya jelas: segmen diskon sedang dibentuk ulang oleh kekuatan global baru, dan pemain lama harus beradaptasi dengan cepat.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *