Prediksi pertumbuhan ecommerce. Foto: DHL

RINCIH.COM. Gelombang besar pertumbuhan e-commerce berikutnya tidak akan datang dari tempat yang diharapkan sebagian besar. Menurut perkiraan terbaru DHL (2025-2029), pasar seperti Turki, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan memimpin dengan tingkat pertumbuhan CAGR lebih dari 10%, jauh melampaui ekonomi yang lebih matang.

Apa yang mendorong pergeseran ini? Malte Karstan, Retail Expert menjelaskan, adopsi yang mengutamakan seluler mempercepat jangkauan e-commerce, terutama di seluruh wilayah berkembang.

Selain itu, perkembangan ekonomi mengangkat jutaan orang ke dalam kategori konsumen baru, mendorong permintaan akan pengalaman berbelanja yang dapat diakses dan mengutamakan digital.

“Inovasi fintech lokal (dompet seluler, solusi pembayaran instan) membuat belanja online lebih lancar dan lebih mudah diakses oleh populasi yang lebih luas,” jelasnya dalam LinkedIn, Senin (28/4/2025).

Malte menambahkan, perusahaan baik global maupun lokal banyak berinvestasi dalam pengiriman jarak jauh, menjadikan pelanggan yang sebelumnya sulit dijangkau sebagai bagian dari ekonomi arus utama.

“Banyak dari wilayah ini melewati model ritel fisik tradisional sepenuhnya, langsung beralih ke ekosistem e-commerce seluler,” tambahnya.

Sementara itu, pasar mapan seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris masih akan mengalami ekspansi e-commerce yang sehat tetapi pertumbuhan akan lebih stabil dan lebih didorong oleh inovasi daripada didorong oleh volume.

Merek, pengecer, dan penyedia logistik yang ingin menangkap dekade berikutnya dari pertumbuhan e-commerce harus melihat melampaui yang jelas.

“Memahami pendorong lokal bukan hanya menerapkan strategi global copy-paste akan menjadi perbedaan antara kesuksesan dan ketidakrelevanan,” ungkapnya.(Septiadi, Malte Karstan)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *