Salah satu mal di Malaysia. Foto: ist

RINCIH.COM. Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 merupakan wadah berkumpulnya produsen Indonesia termasuk UKM Jakarta untuk memasarkan produk mereka dan berkesempatan bertemu dengan buyer dari pemerintahan, BUMN dan sektor swasta dari dalam negeri dan luar negeri. Selain kegiatan business matching, Exhibitor JITEX berkesempatan menjual dan memasarkan produknya kepada Masyarakat Umum.

Kegiatan B2B2C ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Jakarta sebagai HUB produk lokal untuk melaksanakan pameran produk lokal dan UKM seluruh Indonesia. JITEX 2024 dilaksanakan selama 5 hari, hari pertama sampai hari ketiga merupakan kegiatan B2B sedangkan hari keempat dan hari kelima merupakan kegiatan B2C. JITEX 2024 dilaksanakan pada, Rabu, 7 Agustus 2024 – Minggu, 11 Agustus 2024 dan Berlokasi di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta (Jl. Gatot Subroto no.1, Gelora, Jakarta Pusat).

Hendra P. Iskandar, Menteri Penasihat(Urusan Ekonomi) Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia mengatakan KBRI telah membawa 25 buyer dari Malaysia untuk menghadiri JITEX 2024, diantaranya para pengusaha Wanita asal Malaysia dari Malaysia Women Entrepreneur Council. “Lima perusahaan Indonesia sudah melakukan MoU dan akan melakukan penandatangan di Malaysia pada bulan Oktober,” kata Hendra, pada acaraa yang diselenggarakan oleh HIPPINDO dengan tema Retail Indonesia, Malaysia dan Manila, Jakarta, Rabu (8/8/2024).

KBRI akan terus membuka jalan bagi pengusaha-pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis di Malaysia. Terutama bagi pengusaha ritel Indonesia. Hendra menjelaskan, pasar ritel Malaysia terus tumbuh pesat. Pasar ritel Malaysia diperkirakan sebesar U$D 89,66 miliar pada tahun 2024. Industri retail Malaysia menjadi salah satu penyumbang terbesar PDB Malaysia.

Industry ritel Malaysia didukung oleh produk-produk makanan minuman, personal healcare, pakai elektronik dan kuliner. “Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun, tapi anehnya untuk produk ayam, Malaysia harus impor dari Brazil,” ungkap Hendra.

“Secara umum produk-produk ritel Malaysia sama dengan Indonesia, kenapa kita tidak bisa membawanya ke Malaysia? Tidak ada yang tidak mungkin. Asal ada niatan. kBRI memberikan jalan,” kata Hendra.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *