Shein dan Temu. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Joe Zhang, Founder at Sailer mengatakan, telah terjadi peningkatan iklan yang tidak terbantahkan dari raksasa e-commerce China seperti Temu dan Shein di feed media sosial, terutama di eropa.

Dorongan agresif ke Eropa ini bertepatan dengan meningkatnya ketidakpastian perdagangan antara China dan AS. Faktanya, sejak awal Mei, pengeluaran iklan oleh Shein dan Temu di Eropa telah melonjak. Data Sensor Tower menunjukkan, pengeluaran iklan Shein naik 40% dalam 12 hari pertama bulan Mei dibandingkan dengan April, dan 70% yang mengejutkan dari tahun ke tahun.

Sedangkan di Inggris, mengalami kenaikan 135%. Prancis melihat pengeluaran Temu melonjak 40%. Platform ini sekarang menerapkan strategi visibilitas tinggi yang sama. dengan yang mereka gunakan untuk memecahkan pasar AS, termasuk kampanye Super Bowl jutaan dolar Temu yang ditayangkan enam kali tahun lalu.

“Serangan itu membantu Temu menduduki puncak tangga lagu dengan 86 juta unduhan U.S. app pada tahun 2024. Tapi sekarang, di tengah pembatalan pembebasan bea “de minimis” oleh Washington-yang telah membiarkan paket di bawah $800 memasuki AS bebas pajak-penjual China beralih ke Eropa,” katanya, dalan LinkedIn, Senin (19/5/2025).

Sejak 14 Mei, paket kecil yang mengarah ke AS ini menghadapi bea masuk $100/barang atau hingga 54% dari nilainya, secara drastis mengubah kalkulus untuk e-commerce lintas batas.

“Pengeluaran besar-besaran ini belum diterjemahkan ke dalam penjualan yang nyata di Eropa,” ungkapnya.

Pihak Shein mengatakan, kurva penjualan tidak sesuai dengan pengeluaran iklan ditambah lagi dengan sikap skeptisisme tumbuh di antara konsumen Eropa. Banyak pengguna Prancis, misalnya, vokal tentang perasaan dibombardir-beberapa menggambarkan banjir iklan sebagai “pelecehan kuasi.”

Di platform seperti Tik Tok, Instagram, dan X, konsumen mengatakan hampir tidak mungkin untuk melarikan diri dari iklan Temu. Kehadiran yang luar biasa ini mungkin menjadi bumerang. Pada saat yang sama, pemerintah Eropa menolak. Uni Eropa masih mengizinkan impor bebas pajak di bawah €150, tetapi itu di bawah kecaman.

Prancis, khususnya, melobi keras untuk menutup celah. ini. Diperkirakan 800 juta paket kecil memasuki Prancis dari China pada tahun 2024 saja. Uni Eropa sekarang berencana untuk memberlakukan bea yang lebih luas pada tahun 2028, menghapus ambang batas €150 sepenuhnya.

Joe menambahkan, invasi e-commerce China ke Eropa lebih dari sekadar lonjakan pemasaran. “Ini adalah ujian bagaimana ekspansi agresif, pergeseran geopolitik, dan pengetatan peraturan dapat bertabrakan secara real time,” tutupnya. (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *