RINCIH.COM. Penjualan ritel di Inggris naik 3,5% YoY pada bulan Juni. Sementara angka penjualan utama untuk bulan Juni menunjukkan momentum moderat di permukaan, sebagian besar peningkatan bersifat musiman dan didorong oleh aktivitas promosi yang berat seputar acara, olahraga, dan cuaca yang lebih hangat.
Di luar itu, permintaan tetap selektif. Inflasi pangan memukul rumah tangga lebih keras, yang mengarah pada anggaran yang lebih ketat dan ketidakpastian baru seputar biaya hidup.
Nicholas Found, Head of Commercial Content at Retail Economics mengatakan, biaya hidup tetap menjadi perhatian dominan bagi rumah tangga, dengan inflasi pangan naik untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Juni ke level tertinggi sejak Februari 2024.
“Harga makanan sangat terlihat oleh pembeli, bertindak sebagai jangkar psikologis pada kepercayaan diri, memukul ritel dengan keras,” katanya, Sabtu (26/7/2025).
Lanjutnya, konsumen terus membingkai ulang prioritas mereka, dengan pengeluaran diskresioner condong ke pengalaman dan kategori di mana nilai dapat ditunjukkan dengan jelas.
“Titik terang yang menggembirakan terus datang dari listrik, didorong oleh rekor suhu Juni dan peningkatan listrik, didorong oleh rekor suhu Juni dan peningkatan teknologi pasca-pandemi,”lanjutnya.
Sementara, hasil penelitian Retail Economics bekerjasama dengan Barclays Corporate Banking melaporkan, pengecer berjalan di garis yang tipis. Mereka bekerja untuk menarik permintaan tanpa mengorbankan margin, sambil bersaing dengan tekanan biaya struktural baru setelah Anggaran.
“Pengecer menghadapi lonjakan biaya operasional sebesar £ 6,5 miliar tahun ini, didorong oleh kenaikan biaya pekerjaan, tarif bisnis, dan utilitas,” sebut laporan.
Ini adalah musim panas dengan kesempatan yang hati-hati. Setiap kebangkitan dalam pengeluaran ritel yang tidak penting kemungkinan akan tetap tambal sulam, kecuali ada peningkatan yang berarti dalam pendapatan diskresioner dan kepercayaan konsumen. (Septiadi)