Ilustrasi Tarif Trump. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Beiersdorf, perusahaan yang membuat NIVEA, baru saja kehilangan dua poin persentase pertumbuhan penjualan di Eropa. Pengecer besar di Jerman dan Prancis ini telah menarik produk mereka dari rak. Ini juga bukan hanya masalah Eropa. Di Kanada, toko kelontong Loblaw Companies Limited baru-baru ini menjatuhkan semua produk kopi sepeeti Folgers, karena alasan yang sama.

“Ini adalah hasil langsung dari tarif 15% yang baru. Perebutan kekuasaan yang terjadi di belakang layar sekarang menjadi pertarungan publik,” kata Andrew Dremin, Senior Retail & E-commerce Leader, Jum’at (8/8/2025).

“Merek perlu menutupi biaya baru ini. Dan mereka tidak menyembunyikan rencana mereka,” tambahnya. 

Sebelumnya, CEO L’Oréa Nicolas Hieronimus mengatakan, strategi  mempertimbangkan kenaikan harga adalah tindakan yang tepat yang dilawan oleh pengecer. “Mereka menolak untuk meneruskan biaya kepada pelanggan yang sudah bosan dengan inflasi. Jadi, mereka menghapus produk,” ungkapnya.

Namun Andrew mengkalim, hal ini bukan hanya tentang satu tarif. Tarif adalah alasan yang ditunggu-tunggu pengecer. Menurutnya, selama bertahun-tahun, pengecer besar seperti Carrefour, Tesco, dan Ahold Delhaize ingin memprioritaskan merek label pribadi mereka sendiri. Laporan McKinsey & Company tahun 2025 mengkonfirmasi ini adalah strategi utama. Tujuannya adalah untuk membuat merek toko mereka sendiri sekuat merek produsen.

“Tarif memberi mereka cerita sampul yang sempurna,” tegasnya.

“Alih-alih mengatakan, “Kami menjatuhkan merek favorit Anda untuk menghasilkan lebih banyak uang,” mereka sekarang dapat mengatakan, “Kami menjatuhkan merek ini untuk melindungi Anda dari kenaikan harga yang tidak adil.” (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *