RINCIH.COM. Chris J (Mohawk) Reed, Marketing Service mengatakan, ritel Singapura membutuhkan pemikiran ulang, bukan eulogi. “Negara ini tidak kekurangan bakat atau infrastruktur. Yang dibutuhkan adalah orkestrasi untuk mendorong bab ritel berikutnya,” tegasnya, kemarin.

Chris menjelaskan, peritel Singapira menyasar pada riga target audiens, yakn wisatawan, ekspatriat dan penduduk setempat. Menurutnya, penduduk setempat adalah yang paling cerdas dan paling sulit dijangkau dan dihubungkan, tetapi juga yang paling mungkin menjadi pelanggan yang sering.

“Tetapi mereka, seperti saya, jauh lebih mungkin untuk berbelanja online dan tidak di dekat tempat-tempat seperti OT,” ungkapnya.

Segmen pasar inilah yang gagal dilakukan oleh merek ritel di Singapura. Sebelumnya, lampu tidak pernah padam di Orchard Road. Tapi akhir-akhir ini, mereka meredup sedikit lebih awal. Dengan bioskop ikonik yang ditutup, institusi ritel menghilang dan lalu lintas pejalan kaki yang menurun.

Chris melanjutkan, selama lebih dari satu dekade, kinerja ritel Singapura telah mengalami penurunan, terjebak di antara kenaikan sewa, krisis tenaga kerja, dan gangguan digital. “Covid-19 menekan tren itu dengan cepat: Konsumen mundur secara online dan tuan tanah berpegang teguh pada sewa pra-pandemi; yang menyebabkan pengecer terjebak dalam badai sempurna dengan biaya yang lebih tinggi dan margin yang lebih rendah,” jelasnya. 

Sementara, David Wong Cancer Survivor, MBA menegaskan, model bisnis peritel Singapura telah ketinggalan zaman. Konsumen disesatkan  untuk membeli apa pun yang ditawarkan penjual. Dengan munculnya konsumerisme nol dan basis konsumen yang lebih terinformasi-dibentuk oleh era digital-menandai pergeseran besar dari era pra-e-commerce, menandakan perubahan transformatif ke depan untuk sektor ritel dan makanan & minuman. 

“Saatnya juga memikirkan kembali bagaimana sewa dan penyewaan harus bekerja dalam volatilitas ekonomi saat ini dalam lingkungan kondisi pasar yang tidak dapat diprediksi.” (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *