Temu dan Shein. Foto: ist

RINCIH.COM. Platform e-commerce China Temu dan Shein sekarang menghadapi dampak dari keputusan AS untuk mengakhiri perlakuan bebas bea untuk impor bernilai rendah, sebuah perubahan yang telah mengganggu keunggulan kompetitif yang pernah mereka miliki di pasar Amerika. 

Penghapusan pengecualian “de minimis”, yang sebelumnya memungkinkan paket senilai $ 800 atau kurang untuk masuk bebas tarif, telah memaksa perusahaan-perusahaan ini untuk menaikkan harga dan menyesuaikan logistik. Pergeseran kebijakan ini telah menyebabkan perlambatan. 

Transaksi Temu pada Juli turun 28 persen dari tahun ke tahun, dengan pengeluaran turun 30 persen, sementara Shein mengalami penurunan transaksi sebesar 14 persen tetapi masih mencapai peningkatan pengeluaran sebesar 8 persen karena strategi penetapan harga yang lebih tinggi. 

Abby Yang, Partner Sailer menegaskan, keterlibatan Temu dan Shein di AS juga telah melemah, karena unduhan aplikasi Temu dan Shein masing-masing turun sebesar 65 persen dan 25 persen, dan pengguna menghabiskan lebih sedikit waktu di platform mereka. 

Aktivitas periklanan juga mencerminkan kemunduran: Temu memangkas pengeluaran sebesar 90 persen, turun lebih dari 150 posisi di antara pengiklan digital, sementara Shein tergelincir delapan peringkat. 

“Kedua perusahaan tampaknya mengalihkan fokus mereka dari ekspansi cepat di AS untuk mempertahankan pelanggan setia sambil mengkalibrasi ulang strategi di bawah lingkungan perdagangan baru,” ungkapnya, kemarin (22/8/2025).

Pada saat yang sama, perkembangan ini mendorong langkah strategis yang lebih dalam kembali ke China. Shein dilaporkan memperkuat kehadirannya di Hong Kong, sebuah langkah yang dapat mendukung ambisi IPO potensialnya, sementara Temu berkonsentrasi pada penyesuaian operasional untuk mengelola tekanan harga yang disebabkan oleh hilangnya entri bebas tarif. 

Situasi ini menyoroti bagaimana kebijakan perdagangan AS dapat secara langsung membentuk kembali dinamika e-commerce global, namun juga menggarisbawahi kemampuan beradaptasi perusahaan China dalam menghadapi pergeseran aturan. 

“Ketahanan dan inovasi platform ini akan diuji dalam beberapa bulan mendatang, tetapi dengan rantai pasokan yang kuat, jangkauan konsumen, dan kemampuan yang terbukti untuk berputar dengan cepat, mereka tetap diposisikan untuk memengaruhi babak berikutnya dari ritel online global,” katanya. (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *