Gerai Aldi. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Toko kelontong itu menempatkan namanya pada hampir setiap produk yang dijualnya dengan barang-barang yang sekarang dicap sebagai “The Aldi Brand” atau “An Aldi Original.”

Kasey Craven, Executive Recruiter menjelaskan, label pribadi membentuk 90% dari rak Aldi, ini lebih dari sekadar penyegaran kemasan, ini adalah perubahan strategis.

“Jika Aldi berhasil, ia menormalkan label pribadi sebagai “cukup premium”,” ungkapnya, Jum’at (26/9/2025).

Lanjutnya, itu berarti merek nasional kehilangan sebagian keunggulan mereka dalam kepercayaan konsumen dan mungkin menghadapi ruang rak yang lebih ketat, tekanan harga, dan kebutuhan untuk membedakan melalui inovasi.

“Aldi bukan hanya toko lagi; itu memposisikan dirinya sebagai rumah merek. Dengan menempatkan namanya sendiri di depan dan di tengah, Aldi memperkuat identitas kompetitifnya sekaligus mengurangi eksposur hukum dalam sengketa pengemasan,” jelasnya.

Karena semakin banyak pengecer yang bersandar pada branding diri mereka sendiri, CPG nasional harus memikirkan kembali bagaimana mereka mempertahankan pangsa pasar dan loyalitas konsumen.

“Bagian dari kekhawatiran saya adalah sebagian besar Merek Nasional besar selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa mereka sangat lambat untuk beradaptasi sehingga mengapa banyak yang mulai pecah dengan spin-off (Kraft, Heinz, Kellogg’s & Kellanova).” (rc)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *