Gerai Mtahari. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Rahmat Hidayat, Sales Manager di salah satu perusahaan swasta menjelaskan, manajemen MDS (Matahari Dept Store) saat ini terlalu berambisi untuk menguasai semua lini market, dari mulai market menengah, market menengah ke bawah dan market menengah atas, hal ini yang membuat MDS mulai rapuh sebagai pemain yang biasanya juara di market menengah.

Pada awal tahun 2025, secara dadakan MDS menghadirkan satu toko yang diberi nama “Maxmurah”. Toko ini sengaja dihadirkan untuk menyaingi Kejayaan Ramayana yang sukses bermain di market menengah ke bawah.

“Para pemasok produk “dipaksa” untuk memberikan support terhadap project Maxmurah ini, dengan strategi mengumpulkan barang barang Obral di satu tempat,” tulisnya di Linkedin, kemarin.

Rahmat menambahkan, di level menengah, Matahari Dept Store sedang konsen dlm pengembangan produk milik Matahari sendiri, brand fashion yang diberi nama Suko. Suko merupakan brand fashion ala ala UNIQLO. Selain Suko, ada lagi brand ala ala Zara yang dihadirkan oleh Matahari, yaitu Zes. Dua brand ini hadir untuk menjangkau market menengah.

Ter-anyar, Matahari meluncurkan label baru bernama AOS, singkatan dari Artisan of Style, MDS menggandeng Universal Music Indonesia. AOS menghadirkan koleksi kaos dengan sablonan nama-nama musisi legendaris seperti The Rolling Stones dan Sex Pistols. Projek ini berkemungkinan akan menyasar market menengah ke atas. (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *