RINCIH.COM. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menjelaskan, pembebasan bea masuk bagi produk-produk Amerika tidak akan mengancam usaha kecil dan menengah (UKM), tapi justru berpotensi mendongkrak bisnis ritel di Indonesia.
“Impor produk jadi dari AS, seperti pakaian atau sepatu bermerek, memiliki segmen pasar yang berbeda dengan produk-produk UKM lokal,” katanya di Jakarta, kemarin.
Budihardjo menambahkan pembebasan bea masuk untuk produk-produk AS juga menjadi angin segar bagi sektor ritel dan pariwisata Indonesia. Dengan tarif 0 persen, produk-produk AS berpotensi ditawarkan dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan negara-negara anggota ASEAN lainnya.
“Artinya nanti misalnya produk Amerika yang dijual di premium outlet di Indonesia bisa jadi yang paling murah, siapa tahu bisa begitu,” ungkapnya.
Potensi harga menarik ini diharapkan dapat menarik minat pembeli dari negara tetangga untuk berbelanja di Indonesia.
Berdasarkan kesepakatan dagang terbaru dengan Amerika Serikat, Indonesia akan menghilangkan hampir semua tarif untuk produk-produk AS yang masuk ke pasar Indonesia.
Kebijakan ini mencakup lebih dari 99 persen barang dari berbagai sektor, baik dari sektor industri, makanan, maupun pertanian yang diekspor AS ke Indonesia. (Septiadi, Antara)