RINCIH.COM. Data e-commert menyebutkan, Procter & Gamble memimpin dalam pertumbuhan EPS dan produktivitas arus kas, sementara Unilever menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan volume tertinggi dan kenaikan EPS.
Reckitt menghadapi tantangan dalam volume dan EPS tetapi meningkatkan margin kotor melalui pengendalian biaya yang efektif. Pembaruan strategi terbaru mereka berfokus pada peningkatan efisiensi operasional, #innovation, dan kekuatan kategori inti. Program “Fuel for Growth” mereka bertujuan untuk menghasilkan penghematan biaya dan berinvestasi kembali di area dengan pertumbuhan tinggi dan merek-merek utama.
P&G mengalami pertumbuhan penjualan organik 4%, menunjukkan kinerja yang kuat di seluruh portofolionya yang beragam. Sedangkam, Reckitt memiliki pertumbuhan penjualan terendah sebesar 0,8%, menunjukkan tantangan dalam mendorong volume meskipun ada peningkatan harga/ bauran
Unilever mencapai pertumbuhan volume dasar tertinggi sebesar 2,6%, menunjukkan permintaan konsumen yang solid di seluruh lini produknya. Volume Reckitt menurun sebesar -1,3%, menandakan potensi kehilangan pangsa pasar atau tantangan dalam kategori tertentu.
P&G memimpin dengan peningkatan signifikan sebesar 16% dalam Core EPS, yang mencerminkan profitabilitas dan manajemen biaya yang kuat. Unilever mengikuti dengan pertumbuhan EPS yang mendasari sebesar 16,3% menjadi €1,62, menunjukkan momentum pendapatan yang kuat. Reckitt mengalami penurunan EPS terdilusi yang disesuaikan sebesar -6,8%, menunjukkan tekanan pada pendapatan karena kenaikan biaya atau tantangan operasional.
P&G melaporkan produktivitas arus kas bebas yang disesuaikan sebesar 95%, menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi. Reckitt mencapai margin laba kotor 60,6%, hasil yang kuat meskipun ada tantangan volume, didorong oleh manajemen biaya yang efektif. Unilever meningkatkan BMI menjadi 15,1% dari penjualan, mencerminkan komitmennya untuk mempertahankan pertumbuhan melalui kekuatan merek.