Bukalapak. Foto: ist

RINCIH.COM. Manajemen PT Bukalapal.com Tbk (BUKA) pada, Rabu, 31 Juli 2024 secara resmi membukukan laporan kerugian sebesar 93,06 persen atau Rp751 miliar pada semester I tahun 2024, dibandingkan dengan kerugian pada semester I tahun 2023, sebesar Rp389 miliar.

Meski BUKA mengalami kerugian, tapi di sisi pendapat pada semester I 2024 mengalami kenaikan dua digit.  Bukalapak mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,41 triliun per Juni 2024, meningkat 10,61 persen secara tahunan (yoy) dari Rp2,18 triliun.

Manajemen BUKA menjelaskan, segmen online-to-offline (020) berkontribusi sebesar Rp1,2 triliun, naik 16,78 persen yoy, dan segmen marketplace menyumbang Rp1,2 triliun, tumbuh 6,01 persen yoy. Sayangnya, peningkatan pendapatan ini diiringi kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 19,63 persen yoy menjadi Rp1,95 triliun.

Sebesar 73 persen dari TPV kuartal II tahun 2024 perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 Indonesia. BUKA terus melihat pertumbuhan yang kuat dalam penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi di kalangan toko ritel mikro offline. Bisnis 020 mewakili 50 persen dari pendapatan grup BUKA di paruh pertama 2024.

Margin kontribusi keseluruhan BUKA, yang dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran (S&M), meningkat dari Rp124 miliar di kuartal I tahun 2024 menjadi Rp162 miliar di kuartal II tahum 2024.

Kinerja marketplace yang kuat di kuartal kedua didorong oleh divisi gaming selama periode Idulfitri dengan take rate yang naik hingga 3,5 persen. Kenaikan tersebut merupakan hal positif untuk periode jangka pendek, namun sulit untuk dipertahankan di sepanjang sisa tahun ini.

Meski Beberapa pos beban BUKA seperti beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi menurun signifikan, namun kerugian nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi bersih mencapai Rp1,32 triliun di semester I 2024. Angka itu jauh lebih besar daripada periode sama 2023 yang minus Rp120,82 miliar.

Akibatnya, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BUKA mencapai Rp751,9 miliar, lebih buruk dari posisi per Juni 2023 yang sebesar minus Rp389,27 miliar.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *