RINCIH.COM. Sebuah artikel HBS diperkenalkan istilah “Cheapflation“. Fenomena cheapflation muncul semenjak masa pandemi di 2020. Fenomena ini ditandai dengan lebih tingginya laju kenaikan dari produk berharga murah dibandingkan produk premium. Cheapflation mengakibatkan tekanan ekonomi yang lebih besar kepada kelompok menengah ke bawah.
Sofyan Muharam, CRP, A fan of GREAT retailing & sustainable menjelaskan, menghadapi Cheapflation, Retailer perlu mereview bauran produk & assorment mix yang ada di toko. Sourcing strategy perlu dilakukan untuk menemukan item-item baru yang bisa mengisi kekosongan di rentang harga yang semula diisi produk yang mengalami cheapflation.
“Inisiatif RetailLEAN juga bisa menjadi pilihan strategi, untuk mencapai cost leadership,” tulisnya dalam LinkedIn, Sabtu (14/12/2024).