RINCIH.COM. Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang baru raksasa e-commerce dari China, SHEIN dan Temu, telah mengubah lanskap ritel di seluruh Eropa. Tidak seperti raksasa e-commerce tradisional seperti Amazon, yang beroperasi sebagai pasar terpusat, platform ini menghubungkan produsen dan pengecer China secara langsung dengan konsumen Eropa. Pendekatan inovatif ini secara signifikan mengurangi biaya, memungkinkan produk yang terjangkau membanjiri pasar Eropa.
Namun, seinovatif model bisnis ini, model ini memperkenalkan beberapa risiko bagi konsumen dan badan pengatur. Kontrol impor Eropa sebagian besar telah dilewati karena metode pengiriman: produk dikirim langsung dari pabrik China dalam paket kecil, banyak yang bernilai di bawah €150, yang memenuhi syarat untuk prosedur bea cukai yang disederhanakan.
Dengan memanfaatkan celah ini, perusahaan Tiongkok dapat menawarkan harga yang sangat rendah, tetapi dengan biaya: keselamatan konsumen dan kepatuhan terhadap peraturan terganggu.
Laporan memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2024, lebih dari empat miliar paket akan mencapai rumah-rumah Eropa, dan 80% dari produk ini akan berasal dari China. Yang mengkhawatirkan, sejumlah besar barang-barang ini mengandung bahan kimia berbahaya, tidak memiliki sertifikasi keselamatan listrik yang tepat, atau tidak sesuai dengan standar keselamatan Uni Eropa. Masuknya barang yang tidak diatur ini telah membanjiri badan pengatur Eropa, yang berjuang untuk memeriksa dan memastikan kepatuhan keselamatan dalam skala besar.
Akibatnya, produk yang tidak memenuhi standar Eropa semakin banyak mendarat di depan pintu Eropa, menimbulkan risiko penting bagi keselamatan konsumen, terutama bagi anak-anak. Platform ini telah berkembang menjadi sangat berpengaruh sehingga mereka menuntut pemeriksaan kritis terhadap kerangka peraturan UE saat ini, terutama seputar keamanan e-commerce dan kontrol bea cukai.
Otoritas Eropa dan pembuat kebijakan menghadapi kebutuhan mendesak untuk memikirkan kembali dan memperketat peraturan untuk barang-barang impor, terutama yang masuk melalui saluran e-commerce langsung ke konsumen. Solusinya tidak sederhana.
Sementara konsumen menikmati akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke produk yang terjangkau, risiko keamanan dan kepatuhan adalah pengorbanan yang serius. Menyeimbangkan aspek-aspek ini membutuhkan kolaborasi antara regulator UE, operator platform, dan konsumen.
Menerapkan pemeriksaan yang lebih ketat pada impor bernilai rendah dan meningkatkan pendidikan konsumen seputar keamanan produk dapat menjadi langkah awal untuk melindungi rumah tangga Eropa dari potensi bahaya. Singkatnya, Shein, Temu, dan platform serupa mewakili revolusi komersial dan tantangan regulasi bagi Eropa.(Bodo Kluxen)