Aktivitas di pasar. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Refleksi hari Sabtu. Saat saya berjalan-jalan di pasar bersama istri saya, saya tidak bisa melupakan angka inflasi yang keluar di awal minggu. Inflasi turun. Deflasi ada di sini.

Dan sekali lagi, beberapa menteri menyarankan: “Kalau cabai mahal, ya tanam sendiri” (Jika cabai mahal, orang harus menanamnya sendiri) Seolah-olah seluruh ekonomi bergantung pada semua orang yang berubah menjadi petani perkotaan dalam semalam.

Februari 2025 melihat deflasi tahunan pertama di Indonesia dalam dua dekade-turun 0,09% YoY dan 0,48% MoM. Kontributor terbesar? Penyesuaian tarif listrik. Tapi itu tidak berarti belanja konsumen turun-itu berarti kita perlu memperhatikan.

Tren musiman dapat diprediksi-jadi mengapa kita selalu tidak siap? Siapa pun yang telah melangkah ke pasar menjelang Idul Fitri tahu polanya: harga cabai, beras, dan bahan pokok melonjak karena lonjakan permintaan untuk hidangan pedas tradisional.

Kami melihat harga cabai berayun liar setiap tahun, namun solusi sistemik tetap tidak ada.
Kami mengandalkan kontrol impor dan subsidi-tanpa mengatasi inefisiensi struktural.

Deflasi hari ini tidak berarti stabilitas besok. Ini berarti berhati-hati-karena koreksi harga bisa berumur pendek. Pola yang Harus Kita Hentikan Abaikan Setiap beberapa tahun, pertanyaan yang sama muncul:

Mengapa harga makanan begitu fluktuatif?

Mengapa kita mengandalkan perbaikan jangka pendek daripada strategi jangka panjang? Mengapa kita bertindak terkejut ketika ini terjadi lagi?

Ekonomi bukanlah kebun. Anda tidak bisa hanya “menanam” stabilitas-Anda harus membangunnya. Jadi, alih-alih menyuruh orang untuk menanam cabai mereka sendiri, mungkin inilah saatnya untuk menumbuhkan sesuatu yang lain: kebijakan jangka panjang yang mencegah kita melakukan percakapan yang sama setiap tahun menjelang lebaran.

Pengingat bahwa stabilitas ekonomi bukan tentang bantuan sesaat ini tentang solusi berkelanjutan. (Harry Baskoro, Former Senior Deputy Director, Bank Indonesia)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *