Retail Media. Foto: baba-blog

RINCIH.COM. Gen Z bukan hanya kelompok konsumen yang sedang berkembang, tetapi mereka juga merupakan pengubah permainan di pasar konsumen modern. Pengecer dan produsen CPG harus menyadari bahwa kebiasaan berbelanja Gen Z sangat berbeda dari generasi sebelumnya.

Menurut Nielsen IQ, lebih dari 60% Gen Z akan tidak setia jika merek tersebut tidak menunjukkan dengan jelas nilai-nilai dan tanggung jawab sosialnya. Tidak sesederhana generasi sebelumnya, Gen Z tidak hanya peduli dengan kualitas dan asal produk dan layanan, tetapi mereka juga mementingkan etika bisnis.

Selain itu, menurut Datema Retail, Gen Z siap memberikan tangan yang kuat kepada merek dalam personalisasi dan keberlanjutan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z tidak hanya peduli dengan kualitas produk, tetapi juga ingin tahu apa yang dilakukan brand untuk masyarakat dan lingkungan.

Jadi, apakah bisnis benar-benar memahami wawasan dari file pelanggan ini?Lưu Ngọc dari UELer mengatakan, masalah bagi bisnis saat ini bukan hanya “bagaimana menjual tetapi juga “bagaimana menciptakan hubungan emosional yang berkelanjutan dengan Gen Z”.

“Salah satu solusi paling optimal adalah membangun hubungan nyata melalui interaksi tatap muka. Alih-alih hanya menjalankan iklan, bisnis perlu berpartisipasi dalam ruang di mana Gen Z dapat merasakan dan terhubung dengan merek,” jelasnya dalam LinkedIn, Ahad (13/4/2025).

Fakta bahwa bisnis secara aktif terhubung dan membangun nilai berkelanjutan dengan generasi ini bukan lagi pilihan, tetapi strategi wajib untuk bertahan dan berkembang. Acara ini bukan hanya ruang promosi tetapi kesempatan bagi bisnis untuk merekam umpan balik paling jujur dari pelanggan muda, sehingga menyesuaikan dan mengoptimalkan strategi bisnis. (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *