RINCIH.COM. Grab mengakuisisi platform reservasi restoran yang berbasis di Singapura, Chope Grab, raksasa ride-hailing Asia Tenggara, telah memperluas pijakannya di sektor makanan dan minuman dengan mengakuisisi platform reservasi restoran yang berbasis di Singapura, Chope. Akuisisi yang dikonfirmasi oleh kedua perusahaan menggarisbawahi strategi berkelanjutan Grab untuk meningkatkan layanannya di luar ride-hailing dan pengiriman makanan dengan memberikan solusi yang lebih komprehensif untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di industri F&B.
Akuisisi ini sejalan dengan misi Grab untuk memberdayakan UKM, yang merupakan porsi signifikan dari merchant di platformnya. Seorang juru bicara Grab menyoroti bahwa bisnis kecil ini sering kekurangan sumber daya dari merek F&B yang lebih besar, dan integrasi alat dan layanan Chope akan membantu menyamakan kedudukan. Dengan menggabungkan kekuatan, Grab bertujuan untuk memberikan mitra merchant dengan kemampuan yang ditingkatkan untuk menangkap peluang online-to-offline, merampingkan operasi, dan mendorong pertumbuhan.
Chope, yang didirikan pada tahun 2011 oleh pengusaha Arif Ziaudeen, dalam industri F&B. Chope beroperasi di tujuh kota besar di seluruh Asia, termasuk Singapura, Hong Kong, Bangkok, dan Shanghai. Platform ini telah menampung lebih dari 110 juta pengunjung dan mendukung lebih dari 8.000 restoran dalam memaksimalkan potensi bisnis mereka.
Mengutip BoolangaBite, dalam sebuah pernyataan, Ziaudeen mengakui sifat kompetitif pasar dan menekankan perlunya mitra yang kuat seperti Grab untuk mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan. Ziaudeen mengatakan, misi Grab sangat selaras dengan Chope’s, terutama dalam menghubungkan restoran dengan pengunjung. Langkah ini menyusul akuisisi portal makanan dan minuman HungryGoWhere oleh Grab pada tahun 2022, yang diluncurkan kembali dengan tujuan menjadi sumber utama Singapura untuk berita F&B dan platform bagi bisnis untuk meningkatkan visibilitas mereka.
“Akuisisi Chope merupakan langkah strategis lainnya bagi Grab karena Grab terus mendiversifikasi layanannya dan memperkuat posisinya dalam lanskap teknologi pangan yang kompetitif,” katanya.