Ilustrai hilirisasi industri. Foto: bisnisindonesia.com

RINCIH.COM. Hilirisasi industri disinyalir dapat mendongkrak daya beli di sektor ritel. Consumer and Retail Strategist PT Nielsen Company Yongky Susilo menjelaskan, hilirisasi menjadi salah satu peluang untuk pelaku usaha ritel dengan hadirnya investasi baru yang membuka kesempatan pertumbuhan di berbagai sektor. 

“Kita punya peluang dari proyeksi dengan adanya hilirisasi, sekarang di kisaran US$5.000 [per tahun] nanti 2030 diprediksi US$10.000, jadi ketika saya tarik ke sana, wah ini another consumer boom,” kata Yongky dalam agenda Indonesia Industry Outlook 2025 Conference, Rabu (23/10/2024), seperti dilansir bisnis.com.

Menurut Yongky, hiliriasi dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan pemulihan daya beli apabila nilai tambah dan manfaat dari program tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya kalangan pemilik usaha.  Hal utama yang harus dilakukan yakni fokus mendatangkan investasi.

Lebih lanjut, Yongky menerangkan pemerintah dapat segera menyelesaikan sejumlah polemik investasi dan mendorong hilirisasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya beli kelas menengah. 

“Daya beli yang semakin tinggi kan dari US$5.000 ke US$10.000 [GDP per kapita] jadi jenis barang yang mau dijual pun lebih berkualitas, lebih premium lebih exciting buat Indonesia dan luar negeri buat garap [investasi] di Indonesia, jadi ada peluang untuk kita recover tapi harus cepat,” tuturnya.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *