Ilustrasi penerimaan pajak. Foto: infobank

RINCIH.COM. Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menegaskan, rencana kenaikan PPN jadi 12% oleh pemerintah pada tahun depan tidak tepat karena daya beli masyarakat masih lesu.

“Kami dari awal mengimbau untuk ditunda PPN 12% karena situasinya sedang tidak tepat,” kata Budi saat ditemui di Hotel Santika ICE BSD Tangerang, Jumat (15/11/2024).

Budi menjelaskan, kenaikan PPN dapat menyebabkan kenaikan barang yang nantinya berdampak pada daya beli masyarakat terus menurun. Hippindo meminta pemerintah untuk menunda kenaikan PPN hingga satu tahun ke depan.

“Poinnya kami minta ditunda 1 tahun atau gimana, sambil lihat situasi itu. Jangan dilakukan dulu di Januari, karena waktu sangat mepet,” jelas Budi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani menyebut penerapan PPN 12% mulai 2025 sudah melalui pembahasan yang panjang dengan DPR RI. Semua indikator sudah dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, salah satunya terkait kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *