USA Election-Donald Trump. Foto: amoproject

RINCIH.COM. Bloomberg dan Financial Times melaporkan beberapa kebijakan Donald Trump jika terpilih menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.

Ada beberapa kebijakan yang ditawarkan Dinald Trump, antara lain Tarif impor secara umum (10%). Tarif impor China (60%). Tarif 100% untuk impor mobil.

Kebijakan tersebut akan berjalan jika produksi minyak dan gas meningkat. Sementar, harga komoditas WTI kemungkinan flat atau cenderung melemah dikarenakan penambahan supply dengan bergantinya ketua The Fed.

Trump rencananya akan perketat kebijakan imigrasi. Di samping itu, Trump akan mencabut kewajiban produksi kendaraan listrik alias Trump tidak mendukung kendaraan listrik. Hal ini berdampak negatif kepada komoditas yang berkaitan dengan EV seperti nikel.

Kebijakan Trump juga akan meningkatkan daya beli masyarakat AS sehingga inflasi di targetkan meningkat dan suku bunga kecendrungan hawkish.

Tentunya, kebijakan tersebut diprediksi berdampak pada perekonomian. Misalkan, perang dagang kemungkinan kembali terjadi sehingga akan menyebabkan perusahaan yang melakukan ekspor ke AS mendapatkan biaya yang lebih tinggi.

Yongky Susilo, Consumer and Retail Strategis Nielsen mengatakan, Negara China mendapatkan sentimen negatif sehingga memungkinkan ekonominya semakin melambat. Apabila ekonomi China melambat maka berisiko berdampak ke ekonomi Indonesia secara tidak langsung. “Hal ini karena China merupakan mitra dagang Indonesia,” ungkapnya dalam LinkedIn, Rabu (6/11/2024)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *