RINCIH.COM. Just Eat Takeaway (TKWY.AS), melaporkan lonjakan laba inti semester pertama lebih dari 40% pada hari Rabu (31/7/2024). Perusahaan pengiriman makanan terbesar di Eropa berdasarkan pendapatan ini membukukan laba disesuaikan setengah tahun sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 203 juta euro ($220 juta).
Saham TKWY.AS naik lebih dari 10% di awal perdagangan, sedikit mengurangi keuntungannya. Di Eropa Utara, nilai transaksi bruto (GTV) – metrik umum untuk perusahaan pesan-antar makanan – meningkat sebesar 5%. Perusahaan ini juga tumbuh sebesar 6% di Inggris dan Irlandia, meskipun turun sebesar 9% di Amerika Utara, dimana perusahaan tersebut memiliki lebih sedikit pesanan dan lebih banyak persaingan. Mengutip Reuter, Rabu (1/8/2024), CEO Just Eat Takeaway Jitse Groen mengatakan, EBITDA yang disesuaikan di Inggris dan Irlandia melonjak sebesar 64%. Angka ini juga melonjak sebesar 57% di Amerika Utara – meskipun ada batasan biaya di New York City mengenai besarnya biaya yang dikenakan kepada restoran untuk mengantarkan makanan.
Perusahaan tersebut menegaskan kembali rencananya untuk menjual seluruh atau sebagian unit Grubhub-nya di Amerika Serikat, yang dibelinya pada tahun 2020 dan ingin dijual sejak tahun 2022. Namun di Eropa utara, EBITDA yang disesuaikan turun 3% karena perusahaan berinvestasi dalam memasuki kota-kota baru, memperluas zona pengiriman yang ada, dan memperpanjang jam buka.
Groen mengatakan peningkatan keseluruhan di GTV mengikuti pertumbuhan basis mitra, perluasan cakupan pengiriman dan kemajuan teknologi yang signifikan. Namun Groen menegaskan, fokusnya tetap pada pengurangan biaya dan penggunaan AI untuk mengurangi beban kerja di call centernya, sementara perusahaan mengumumkan program pembelian kembali saham hingga 150 juta euro, dengan alasan posisi likuiditasnya yang kuat. “Perusahaan ini mempertahankan perkiraan laba inti tahunannya yang diumumkan pada akhir bulan Februari,” tutupnya.