Gerai Mixue. Foto: istimewa

RINCIH.COM. 2025, Mixue Group (蜜雪冰城) mengumumkan hasil keuangannya untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Mixue Group berhasil menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Hong Kong pada 3 Maret 2025, mengumpulkan sekitar $444 juta. Saham tersebut memulai debutnya masing-masing pada HK$202,50 dan melonjak hampir 30% pada hari pertama perdagangan.

Mixue membukukan pendapatan meningkat 22,3% dari tahun ke tahun menjadi RMB24,83 miliar (sekitar $3,42 miliar). Laba Bersih: Naik 39,8% menjadi RMB4,45 miliar (sekitar $613 juta). Laba kotor tumbuh 34,4% menjadi RMB8,06 miliar (sekitar $1,11 miliar). Margin laba kotor meningkat menjadi 32,5%.

Hasil keuangan yang kuat ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan barang dan peralatan, serta peningkatan pendapatan yang signifikan dari waralaba dan layanan terkait.

Per 31 Desember 2024, jumlah toko Mixue mencapai 46.479, menandai peningkatan 8.914 toko dari tahun sebelumnya. Khususnya, 4.895 dari toko-toko ini berlokasi di luar daratan China, memperkuat posisi Mixue sebagai rantai minuman terbesar di dunia, melampaui Starbucks. Pada paruh pertama tahun 2024, industri ritel menghadapi tantangan, dengan sekitar 7.000 toko fisik ditutup di seluruh China.

Ekspansi di Indonesia:

Mixue telah mengalami pertumbuhan pesat di pasar Indonesia, mengoperasikan 2.667 toko per 30 September 2024, menjadikannya pasar luar negeri terbesar perusahaan.

Faktor Kunci Kesuksesan di Indonesia

Mixue menawarkan produk dengan harga terjangkau, seperti es krim seharga sekitar $0.50 dan teh susu gula merah seharga sekitar $1.10, menarik basis pelanggan yang luas.

Sistem waralaba perusahaan memungkinkan pembukaan toko berbiaya rendah, memfasilitasi ekspansi yang cepat. Di Indonesia, ada pepatah bahwa setiap toko kosong akan segera menjadi outlet Mixue, yang mencerminkan kehadiran merek yang terus berkembang.

Prospek Masa Depan:

Terlepas dari pertumbuhannya yang mengesankan, Mixue menghadapi persaingan yang meningkat di Indonesia dari merek China lainnya dan pemain mapan seperti Chatime. Selain itu, rantai kopi memperluas penawaran es krim mereka, yang berpotensi mengintensifkan persaingan pasar. Masih harus dilihat bagaimana Mixue akan menavigasi tantangan ini untuk mempertahankan kepemimpinan pasarnya. (Septiadi, Yutaka Tokunaga, CED of Timedoor )

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *