RINCIH.COM. Philipp Navratil sekarang memimpin Nestlé. Dalam kepemimpinan Philipp, Nestle dapat membuat langkah berani. Misalnya, Nestlé sudah menjadi perusahaan kopi terbesar di dunia. Tetapi merger Keurig Dr Pepper – JDE Peet senilai $18 miliar baru-baru ini telah mengubah lapangan permainan.
“Saya percaya Nestlé harus bertindak tegas untuk mempertahankan kepemimpinannya dan berpikir jernih dengan mengakuisisi Dutch Bros Coffee di AS atau Luckin Coffee di Cina. Keduanya mewakili peluang unik tetapi hasil strategis yang sangat berbeda,” tegas Brittain Ladd, Supply Chain Strategy, Sabtu (6/9/2025).
Dutch Bros Coffee dan Luckin Coffee
Dutch Bros Coffee memiliki lebih dari 1.000 toko di 19 negara bagian dan berkembang pesat. Model drive-thru, speed-first yang sangat cocok untuk konsumen AS yang menghargai kenyamanan.
Budaya merek muda dan energik yang menarik Gen Z dan Milenial. Potensi ekspansi di segmen siap minum (RTD), di mana Nestlé sudah memiliki kepemimpinan.
“Jika diakuisisi, Nestlé mendapatkan jejak ritel AS dengan pertumbuhan tinggi, sinergi di seluruh kopi kemasan dan RTD, dan koneksi langsung ke peminum kopi generasi berikutnya,” katanya.
Sementara, Luckin Coffee memiliki lebih dari 18.000 toko, melampaui Starbucks di China. Model bisnis yang mengutamakan digital, dengan pemesanan berbasis aplikasi, loyalitas, dan promosi agresif.
“Jika diakuisisi, Nestlé mendapatkan posisi dominan di pasar kopi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Kemampuan digital tak tertandingi yang dapat diekspor secara global. Perisai strategis melawan raksasa PPK/JDE Peet,” ungkapnya.
Ladd menjelaskan, akuisisi Luckin Coffee secara langsung untuk mengamankan China dan menyuntikkan inovasi yang mengutamakan digital ke dalam portofolio global Nestlé. “Ini adalah langkah berani, defensif, dan ofensif yang dibutuhkan Nestlé,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, mengejar saham minoritas strategis di Dutch Bros. sebesar 10% hingga 20%. Hal ini memungkinkan Nestlé untuk menguji perairan di pasar ritel AS, mendapatkan manfaat dari sinergi, dan mempertahankan opsional untuk langkah yang lebih besar nantinya.
Kopi bukan lagi hanya sebuah kategori-ini adalah medan pertempuran perilaku konsumen global: pemesanan digital, pertumbuhan RTD, dan branding gaya hidup semuanya bersinggungan di sini. Dengan KDP + JDE Peet muncul sebagai saingan pangsa pasar global 20%, Nestlé harus menskalakan dan melakukan diversifikasi lebih cepat dari sebelumnya.
“Silsilah kopi Philipp Navratil (Nescafé, kemitraan Starbucks, Nespresso) menjadikannya pemimpin yang sempurna untuk menjalankan strategi ini,” katanya.
Ladd menyarankan agar Nestle memaksimalkan investasi dalam rantai pasokan global dan Al untuk memungkinkan dan mempercepat pertumbuhan. Lakukan tinjauan strategis terhadap strategi Nestlé untuk memastikan perusahaan berada di jalur yang benar. (Septiadi)