Ocado Online Supermarket. Foto: ocado

RINCIH.COM. Ocado, perusahaan grosir dan teknologi online, telah mengumumkan rencana untuk memangkas 500 pekerjaan di departemen teknologi dan keuangannya sebagai bagian dari strategi pengurangan biaya.

Langkah ini dilakukan karena perusahaan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pengeluaran.

Pemutusan hubungan kerja, yang mewakili sekitar 2,5% dari tenaga kerja global Ocado, terutama difokuskan pada peran penelitian dan pengembangan. CEO Tim Steiner menekankan bahwa keputusan ini tidak dianggap enteng, menyatakan bahwa itu tidak pernah mudah atau enteng.

Terlepas dari pemotongan ini, Ocado terus meluncurkan teknologi robot generasi berikutnya kepada klien seperti Kroger di AS dan Groupe Casino di Prancis. Gudang berteknologi tinggi perusahaan di Luton sekarang memiliki lebih dari sepertiga barang yang dipilih oleh robot, dengan harapan mencapai 70% di masa depan.

Hasil keuangan Ocado menunjukkan kerugian sebelum pajak yang menyempit sebesar £374,5 juta untuk tahun yang berakhir 1 Desember 2024, meningkat dari kerugian £393,6 juta tahun sebelumnya. Namun, harga saham perusahaan turun tajam sebesar 17% setelah pengumuman tersebut, sebagian besar karena proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah dari perkiraan untuk divisi solusi teknologinya.

Langkah ini mencerminkan tren yang lebih luas di sektor ritel, dengan perusahaan lain seperti ALDI Nord Group, Sainsbury’s, dan Tesco juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir. Karena Ocado terus menavigasi tekanan keuangan dan kemajuan teknologi, perusahaan bertujuan untuk mencapai arus kas positif pada tahun 2026. (Stephan Soroka, Boolanga)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *