RINCIH.COM. Pasar smartphone Timur Tengah, tidak termasuk Turki, memulai tahun 2025 dengan lintasan yang lemah. Pengiriman smartphone di Timur Tengah turun 4% YoY menjadi 11,7 juta unit pada Q1 2025.

Canalys, Sebuah lembaga riset menjelaskan, setelah rebound yang kuat pada tahun 2024, pasar mendingin di tengah melemahnya permintaan ritel dan konsumsi yang hati-hati di awal 2025.

“Bahkan promosi akhir tahun yang agresif gagal mengimbangi dampak meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan pengeluaran konsumen yang semakin lamban,” tulis Canalys, dalam LinkedIn, Rabu (21/5/2025)

Canalys menambahkan, memperparah tantangan, penurunan harga minyak, yang diintensifkan oleh tarif AS yang baru, mengancam akan menempatkan ekonomi yang bergantung pada minyak di bawah tekanan pembiayaan, yang semakin melemahkan sentimen regional.

“Arab Saudi memegang pangsa pasar smartphone Timur Tengah yang dominan sebesar 26% pada Q1 2025, tetapi pengiriman turun 12% dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Irak mengalami penurunan 11%, dengan penurunan harga minyak yang mengintensifkan tekanan ekonomi dan mendorong konsumen untuk memprioritaskan barang-barang penting daripada peningkatan pertumbuhan.

Sementata, di UEA, pengiriman turun hanya 1%. Sebaliknya, Kuwait dan Qatar menunjukkan pertumbuhan strategis. Kuwait mencapai pertumbuhan 13%, didorong oleh aktivitas promosi yang agresif selama Festival Hala.

Qatar memimpin pertumbuhan regional dengan lonjakan 16%, didukung oleh lebih dari 1.5 juta kedatangan wisatawan pada Q1 2025 dan sektor ritel mewah yang berkembang pesat.

“Timur Tengah berkembang pesat menjadi wilayah smartphone yang mengutamakan premium,” kata Manish Pravinkumar, Analis Utama di Canalys (part of Omdia). (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *