RINCIH.COM. S&P Global Ratings melaporkan, pertumbuhan belanja ritel Cina akan tetap rendah hingga tahun 2025 Hal ini disebabkan oleh kondisi makroekonomi yang masih lemah, termasuk lemahnya pasar properti dan prospek ekonomi yang lesu, yang melemahkan kepercayaan konsumen.
Sandy Lim, Analis Kredit S&P Global Ratings mengatakan, dibandingkan dengan tahun 2023, ketika terdapat banyak konsumen yang tertarik untuk belanja barang mewah dalam jumlah kecil, tapi tidak melihat adanya kekuatan pada tahun ini.
“Dinamika penurunan perdagangan telah meningkat pada tahun 2024 , dan kami mengantisipasi tren ini akan bertahan hingga tahun 2025,” kata Sandy, seperti dikutip retailasia, Rabu (7/8/2024).
Sandy menjelaskan, risiko-risiko utama mencakup potensi perlambatan permintaan katering, yang mungkin timbul pada paruh kedua tahun 2024 setelah belanja besar-besaran dalam 18 bulan terakhir. Sektor ritel otomotif mungkin akan mengalami perlambatan penurunan harga jual rata-rata pada kuartal keempat tahun 2024, meskipun penurunan harga yang berkelanjutan dapat terjadi jika persaingan tetap ketat.
Begitu halnya dengan sektor peralatan rumah tangga, mungkin akan mengalami penurunan permintaan yang lebih besar pada tahun 2025 setelah mengalami peningkatan pada tahun 2024. Permintaan pakaian jadi yang lebih lemah dapat disebabkan oleh perubahan suhu musiman yang lebih ringan, terutama selama musim dingin.
“Selain itu, tren demografi yang tidak menguntungkan dan angka kelahiran yang rendah dapat berdampak pada permintaan makanan dan minuman lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” ujar Sandy.