RINCIH.COM. Penjualan Tesla dalam pendaftaran mobil baru di seluruh Eropa untuk Q1 2025 dan hampir setiap negara mengalami penurunan tajam. Misalkan di Jerman: -62,2%, Swedia dan Denmark: -55,3%, Belanda: hampir -50%.
“Bahkan Prancis dan Norwegia, yang sudah lama menjadi terdepan EV, menunjukkan penurunan dua digit. Hanya satu pasar yang menonjol dengan pertumbuhan positif yakni di Inggris, dengan +3,5% yang sederhana,” ungkap Malte Karstan, Retail Expert, Senin (21/7/2025).
Malte menambahkan, lanskap EV telah bergeser. Namun, trennya terlalu konsisten dan terlalu tajam untuk diabaikan. Beberapa tahun yang lalu, Tesla adalah pasar EV Eropa. Model 3 dan Y mendominasi. Pemerintah menawarkan subsidi yang murah hati. Infrastruktur pengisian daya masih baru. Dan pembeli sangat ingin menjadi pengadopsi awal. Namun pada tahun 2025, pasar terlihat sangat berbeda.
“Di Jerman, penghapusan subsidi EV “Umweltbonus” secara tiba-tiba pada akhir 2023 menarik karpet keluar dari bawah EV premium. Prancis memperketat aturan kelayakan, tidak termasuk banyak pembeli Tesla. Dan beberapa pasar Eropa utara mengalihkan subsidi ke kendaraan yang diproduksi di dalam negeri atau berbiaya lebih rendah,” jelasnya.
Sementara itu, persaingan melonjak. BYD, MG, dan merek China lainnya diam-diam memakan bagian Tesla, seringkali menawarkan jangkauan dan fitur yang sebanding dengan harga yang jauh lebih murah. Dan pembuat mobil Eropa akhirnya menemukan ritme mereka, dengan EV kompak yang disesuaikan dengan jalan lokal, gaya hidup, dan titik harga.
“Bahkan Gigafactory Berlin Tesla belum memberikan keunggulan strategis yang diharapkan banyak orang. Perselisihan perburuhan, peningkatan yang lambat, dan gesekan budaya menunjukkan bahwa buku pedoman California Tesla membutuhkan lebih banyak adaptasi untuk berkembang di Eropa,” katanya.
Jadi mengapa Inggris melawan tren? Ada berbagai faktor. Pajak mobil perusahaan Inggris tetap murah. Insentif armada masih aktif. Dan model direct-to-consumer Tesla belum mengalami hambatan peraturan yang sama yang dihadapinya di benua itu.
Tetapi secara lebih luas, ini bukan hanya tentang Tesla. Ini tentang pasar yang matang. Pembeli EV Eropa pada tahun 2025 lebih pragmatis, sadar harga, dan sadar infrastruktur. Mereka menginginkan nilai, bukan hanya visi. Dan mereka sekarang memiliki pilihan. (Septiadi)