Temu. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemain e-commerce terkemuka China mengikuti Pinduoduo dengan menawarkan kebijakan pengembalian “Refund Only”. Ini berarti pelanggan tidak perlu mengembalikan barang dan segera mendapatkan pengembalian dana.

Sementara itu, pedagang tidak dibayar untuk barang yang dijual, sehingga dia kehilangan harga pokok ditambah biaya lain yang mungkin harus dia tanggung misalnya logistik. Ed Sander, China Digital Tech Researcher menjelaskan, mengingat marginnya di banyak platform kecil, pedagang mungkin harus menjual puluhan produk pengganti untuk mengkompensasi kerugian. Dalam kasus terburuk, platform bahkan akan mendenda pedagang jika ada keluhan.

Ed melanjutlan, meskipun telah mengubah kebijakannya pada tahun 2024, Temu/Pinduoduo biasa mendenda pedagang hingga 5 kali ‘harga grosir’ mereka. “Bayangkan tidak hanya harus menutupi harga pokok produk tetapi 5 kali harga jual Anda di atasnya,” ungkapnya.

Seringkali, pedagang bahkan tidak menerima informasi tentang sifat keluhan. Mereka hanya melihat platform mengurangi sebagian besar penjualan mereka ketika mereka dibayar. “Kebijakan ini telah menyebabkan ketidakpuasan dan protes yang meluas di kantor perusahaan pada tahun 2024,” katanya.

Ed menjelaskan, pelanggan Temu bisa mendapatkan kembali dananya dalam waktu 24 jam tanpa repot mengembalikan barang cerdik yang tak sesuai selera. “Ini sangat berpusat pada pelanggan, dan Amazon juga menggunakannya sampai batas tertentu,” jelasnya.

Tetapi ketika pelanggan tertentu dengan niat yang kurang mengagumkan mengetahui hal ini dan melihatnya sebagai cara untuk mendapatkan barang gratis, itu dapat menghancurkan para pedagang. Itu sebabnya Alibaba sebagian besar telah mengembalikan kebijakan “Refund Only” di Taobao dan juga membatalkan kebijakan di platform 1688-nya bulan ini. Platform sistem bahkan Pinduoduo/Temu sekarang beralih ke sistem yang mempertimbangkan reputasi dan sejarah pedagang.

Ed menjelaskan, kebijakan “Refund Only” saja telah mendatangkan malapetaka di pasar e-commerce China. Dua bulan setelah menerapkan kebijakan tersebut, Taobao Alibaba telah mencegat 400.000 permintaan hanya pengembalian dana’ yang tidak masuk akal per hari.

Pemerintah China mendorong agar kebijakan “Refund Only” tidak dilanjutkan. Karena, pedagang yang tidak memiliki untung akan berpengaruh pasokan barang.

“2025 akan menjadi ‘tahun pedagang’ dalam e-commerce Tiongkok karena kepentingan para pemangku kepentingan ini dipertimbangkan kembali. Perang harga berakhir; kebijakan yang tidak masuk akal dibatalkan,” tutupnya.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *