Meituan. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Pertempuran berisiko tinggi sedang berlangsung di sektor pengiriman makanan dan perdagangan instan di Tiongkok, seperti Meituan, Alibaba Group (dengan Ele.me dan Taobao Instant Commerce), dan JD.COM. Mereka terkunci dalam perang harga yang sengit, mendorong subsidi besar-besaran dan memicu tanggapan tegas dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (the State Administration for Market Regulation / SAMR).

Peter Tailor, Kepala Kemitraan di Boolanga menjelaskan,  miliaran dolar digelontorkan untuk

subsidi agresif, mendorong pertumbuhan pesanan yang eksplosif (misalnya, Meituan mencapai 150 juta+ pesanan harian, Taobao Instant Commerce mencatat 200 juta+ pesanan harian) tetapi menimbulkan pertanyaan serius tentang keberlanjutan keuangan.

Sementara, SAMR secara aktif melakukan intervensi, memperingatkan terhadap “persaingan irasional”, penetapan harga predator, dan manipulasi algoritmik di bawah Undang-Undang Antipersaingan Tidak Sehat (Anti-Unfair Competition Law /AUCL) yang telah direvisi, menandakan era baru penegakan hukum yang lebih ketat.

“Meskipun volume pesanan melonjak, perusahaan dilaporkan “membakar uang”, dengan dampak finansial yang signifikan bagi JD.com dan Alibaba Group, dan CEO Meituan mengakui adanya “gelembung” dalam pertumbuhan yang tidak selalu menghasilkan nilai transaksi bruto,” katanya, Selasa (22/7/2025).

Peter menambahkan, tekanan regulasi bertujuan untuk memaksa peralihan menuju praktik persaingan yang lebih rasional dan berkelanjutan, yang berpotensi mendefinisikan ulang lanskap dan strategi investasi di pasar perdagangan cepat Tiongkok yang luas.

Lanjutnya, skenario intens di Tiongkok ini mencerminkan tantangan global yang krusial bagi perdagangan cepat, yakni bagaimana menyeimbangkan akuisisi pangsa pasar yang agresif dengan kebutuhan mendesak akan profitabilitas dan kepatuhan jangka panjang dalam lingkungan yang semakin teregulasi. Ini merupakan ujian nyata bagi kemampuan beradaptasi dan pandangan ke depan yang strategis bagi para raksasa teknologi ini. (Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *