RINCIH.COM. Reuters, Selasa (24/9/2024) melaporkan, saham ritel alat rumah tangga Miniso anjlok, setelah manajemen Miniso mengambil alih kepemilikan saham Yonghui Superstore.
Saham Miniso, anjlok hingga sebesar 39,2% jadi US$ 2,57 atau sekitar Rp 39.037 (kurs Rp 15.194) pada perdagangan Selasa (24/09/2024).
Harga saham Miniso menduduki level terendah sejak Desember 2022 dan banyak mengalami kerugian di bursa Hong Kong, dibandingkan dengan kenaikan 3,3% pada indeks acuan Hang Seng Index (HSI).
Sementara, saham Yonghui yang tercatat di Shanghai melonjak 10,2% menjadi Rp 5.354 merupakan angka tertinggi sejak 12 Agustus 2024 lalu. Padahal sebelumnya Yonghui telah mencatat kerugian bersih selama tiga tahun terakhir.
Awalnya, manajemen Miniso akan mengambil 29,4% saham di Yonghui senilai Rp 13,5 triliun. Rencananya perusahaan akan membeli saham tersebut dari unit-unit DFI Retail Group yang terdaftar di Singapura dan raksasa e-commerce China JD.com dengan harga Rp 5.014 per saham.
Namun yang terjadi, Manajemen Miniso mengakuisi Yonghui Superstore secara tiba-tiba dan dalam kondisi Yonghui tidak memberikan untung selama tiga tahun terakhir.
CMB Internasional menyayangkan langkah Miniso yang telah menggunakan 95 persen kasnya untuk membeli aset yang tidak menguntungkan dalam 3 tahun terakhir.
“Sama sekali tidak terlihat menarik dari segi finansial, terutama ketika lingkungan makro masih belum jelas,” Ujar CMB International mengutip Reuters.