Shopee. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Sea Ltd, induk Shopee yang berbasis di Singapura, membukukan laba tahun kedua berturut-turut, dengan peningkatan laba bersih 175,2% menjadi $447,8 juta dan lonjakan pendapatan 28,8% menjadi $16,8 miliar.

Pada Q4 2024 saja, laba bersih mencapai $237,6 juta, menandai perubahan tajam dari kerugian tahun lalu. Pendapatan kuartalan melonjak 36,9% menjadi $5 miliar, mengalahkan ekspektasi analis. Sementara, Shopee memproyeksi pertumbuhan GMV sebesar 20% pada tahun 2025.

Pendorong Pertumbuhan Utama

Shopee (E-commerce) mencatat, nilai barang dagangan kotor (GMV) mencapai $100,5 miliar, melebihi perkiraan akibat dari kemitraan Shopee dengan YouTube, yang memicu keterlibatan dan transaksi. EBITDA yang disesuaikan berubah positif pada $155,8 juta, peningkatan besar dari kerugian tahun 2023.

Sementara, SeaMoney (Fintech) membukukan pendapatan naik 34,6% menjadi $2,4 miliar, dengan rencana untuk memperluas penetrasi kredit. Namun, Garena (Gaming & Digital) alami pendapatan menurun, pengeluaran pengguna melonjak 18,7%, dan pertumbuhan dua digit diperkirakan pada tahun 2025.

Al, YouTube & Masa Depan E-Commerce

Shopee bertaruh pada inovasi berbasis Al untuk mengoptimalkan daftar produk dan meningkatkan layanan pelanggan. Tetapi kolaborasi YouTube-nya menandakan era baru dalam perdagangan sosial, memadukan keterlibatan berbasis video dengan belanja online. (Dominique Pierre Locher)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *