RINCIH.COM. Raksasa pengiriman makanan India Swiggy dan Zomato baru-baru ini menerapkan kenaikan 20% dalam biaya platform mereka, sekarang mengenakan biaya Rs6 (sekitar $0,072) per pesanan. Peningkatan ini, yang dimulai di Bengaluru dan Delhi, terpisah dari biaya lain seperti biaya pengiriman, komisi restoran, dan pajak, dan berlaku secara universal untuk semua pesanan, terlepas dari apakah pelanggan tersebut adalah bagian dari program loyalitas.
Keputusan untuk menaikkan biaya platform merupakan upaya strategis kedua perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan mengelola biaya operasional. Struktur biaya baru akan segera diterapkan di seluruh negeri, menjanjikan peningkatan signifikan untuk pendapatan harian untuk kedua platform.
Business Standard melaporkan, Zomato menangani antara 2,2 dan 2,5 juta pesanan setiap hari, perubahan ini diterjemahkan menjadi tambahan Rs2,5 juta dalam pendapatan harian. Secara kolektif, Zomato dan Swiggy diperkirakan akan melihat peningkatan pendapatan harian mulai dari Rs12,5 juta hingga Rs15 juta.
Swiggy awalnya memperkenalkan biaya platform sebesar Rs2 pada April 2023, dengan Zomato mengikutinya pada Agustus tahun yang sama. Pada Oktober 2023, Swiggy menaikkan biaya platformnya sebesar 50%, dari Rs2 menjadi Rs3, di Bengaluru dan Hyderabad. Kedua perusahaan sejak itu secara bertahap menaikkan biaya, mengamati bahwa volume pesanan tetap stabil meskipun ada kenaikan.
Pada waktu sibat, Zomato telah mengenakan biaya hingga Rs9 per pesanan, sementara Swiggy telah menguji biaya Rs10 untuk pelanggan tertentu. Saat ini, biaya platform ini berlaku secara eksklusif untuk layanan pengiriman makanan mereka dan tidak meluas ke usaha perdagangan cepat mereka, seperti Instamart dan Blinkit.
Kenaikan biaya platform adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendorong profitabilitas, yang juga termasuk menghasilkan pendapatan dari iklan. Pendekatan ini sangat penting, karena platform pengiriman makanan menghadapi tantangan yang signifikan dalam menaikkan tarif komisi di restoran tanpa mengambil risiko serangan balik.
Langkah Swiggy dan Zomato ini menggarisbawahi dinamika yang berkembang di sektor pengiriman makanan India, di mana perusahaan terus mencari cara untuk menyeimbangkan profitabilitas dengan retensi pelanggan.(Stephan Soroka, Boolanga Bites)