Ilustrasi kegiatan inventory. Foto: ist

RINCIH.COM. Dalam dunia ritel, inventori adalah suatu yang harus dikendalikan dengan benar, karena seringkali kegagalan di dalam bisnis ritel justru terjadi pada pengelolaan inventori.

“Inventori bisa menjadi kunci keberhasilan, tapi dia juga bisa menjadi kunci kegagalan mana kala kita gagal mengendalikan inventory dengan baik dan benar,” kata Christian F. Guswai, Retail Expert, Rabu (27/8/2025).

RetailzoomAsk melaporkan, 58% responden mengatakan kelebihan persediaan barang barang slow moving alias barang yang pergerakannya lambat. Hanya ada 37% peritel yang mengatakan memiliki barang yang memang dibutuhkan atau barang pergerakannya cepat alias fast moving items. Sisanya tidak memiliki isu kelebihan persediaan inventori.

Apakah peritel memiliki isu kekurangan persediaan? 83% peritel (sebagian besar) mengatakan bahwa mereka kekurangan barang barang yang pergerakannya cepat atau barang barang fast moving items.

Dan hanya 6% saja yang mengeluhkan kekurangan barang-barang yang pergerakannya lambat. Artinya sedikit sekali yang mempersoalkan jika yang kurang itu adalah barang yang pergerakannya lambat. Sisanya tidak memiliki issue kekurangan persediaan.

Apa isi gudang induk mereka? 51% peritel menyatakan bahwa barang yang disimpan di gudang adalah barang barang fast moving. Dan ada 44% yang mengatakan bahwa mereka menyimpan barang barang slow moving.

Sisanya sebanyak empat persen tidak tahu barang apa yang disimpan dan 1% tidak memiliki gudang.

Guswai menjelaskan, dalam mengelola inventori, peritel kita bisa mengalami kelebihan maupun kekurangan persediaan. Sayangnya peritel seringkali mengalami kelebihan barang yang tidak dibutuhkan (barang-barang yang pergerakannya lambat) dan kekurangan barang-barang yang pergerakannya cepat.

“Padahal barang-barang yang pergerakannya cepat justru sangat dibutuhkan oleh pelanggan yang bila kita gagal menyediakannya tepat waktu, di situlah kita akan mengalami kehilangan yaitu kehilangan sales dan pelanggan,” katanya.

Tambahnya, gudang induk dengan tujuan menjadi tempat penyimpanan untuk barang-barang yang membutuhkan persediaan lebih yaitu barang-barang fast moving, bukan sebaliknya, menyimpan barang yang slow moving. 

“Jika itu terjadi bisa mengakibatkan beberapa kerugian nyata seperti munculnya biaya-biaya tersembunyi yang membebani perusahaan, kerusakan dan penyusutan nilai barang.”(Septiadi)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *