RINCIH.COM. Tik Tok, mantan platform media sosial untuk Gen Z, telah mengalami transformasi yang signifikan dengan Tik Tok Shop. Dalam waktu singkat, platform ini telah menjangkau jumlah konsumen yang mengesankan dan memantapkan dirinya sebagai pemain serius dalam e-commerce. Tapi siapa pembelinya, dan apa yang membuat platform ini begitu sukses?
Anehnya, milenial dan Gen-X adalah salah satu kekuatan pendorong di balik Tik Tok Shop. Sementara Gen Z telah membuat Tik Tok besar, generasi yang lebih tua dengan daya beli yang lebih besar memberikan pangsa penjualan terbesar.
Statistik menunjukkan bahwa orang berusia 25 hingga 34 tahun menyumbang 25% dari penjualan, sementara usia 18 hingga 24 tahun hanya berkontribusi 7%. Produk seperti Rare Beauty atau jeans viral Pacsun menarik bagi kelompok target yang lebih muda dan lebih tua dan menggarisbawahi audiens platform yang luas.
Bodo Kluxen dalam LinkedIn, kemarin, mengatakan, faktor kunci keberhasilan adalah kombinasi hiburan dan insentif pembelian. Platform ini dikenal dengan belanja impulsif, seringkali melalui penjualan kilat dan kampanye influencer kreatif. Misalnya, penjualan Cocomint Pulling Oil seharga $15 dari GuruNanda melebihi semua ekspektasi dan menyalip merek terkenal lainnya seperti Rare Beauty.
“Namun, pada saat yang sama, kritik terhadap produk yang lebih rendah atau dipertanyakan sedang disuarakan, yang dapat memengaruhi kepercayaan konsumen,” katanya.
Terlepas dari reaksi yang beragam, Tik Tok Shop tetap menjadi faktor pertumbuhan. Platform ini mencapai tingkat retensi yang tinggi: 50% pelanggan berbelanja lagi dalam waktu enam hingga sembilan bulan, secara signifikan lebih banyak daripada pesaing seperti Shein.
Namun demikian, muncul pertanyaan apakah pertumbuhan Tik Tok Shop dapat berlanjut dalam jangka panjang atau apakah puncaknya sudah tercapai.
Untuk merek di segmen fashion dan mewah, Tik Tok Shop menawarkan peluang unik untuk menjangkau audiens baru dan terhubung langsung dengan konsumen. Namun, kesuksesan terletak pada keaslian dan kemampuan untuk menciptakan produk yang menawarkan nilai tambah nyata. Beberapa tahun ke depan akan menunjukkan apakah Tik Tok Shop akan tetap menjadi kekuatan e-commerce permanen atau apakah harus tunduk pada tantangan pasar.