Ilustrasi pelaku ecommerce. Foto: ist

RINCIH.COM. Undang-Undang Layanan Digital (The Digital Services Act (DSA) membentuk kembali lanskap regulasi platform UE. Intinya adalah klasifikasi untuk Very Large Online Platforms(VLOP), perusahaan dengan lebih dari 45 juta pengguna UE bulanan.

Malte Karstan menjelaskan, menjadi VLOP bukan hanya label. Ini membawa kewajiban yang luas: platform harus menilai dan mengurangi risiko sistemik seperti disinformasi, produk palsu, atau barang yang tidak aman; menyediakan akses data kepada regulator, algoritma terbuka untuk pengawasan; tunduk pada audit tahunan dan pertahankan mekanisme yang jelas untuk keluhan dan moderasi pengguna. 

“Kewajiban ini mahal dan cukup berisiko jika perusahaan gagal. Ini menjelaskan mengapa beberapa platform melawan penunjukan tersebut,” katanya, kemarin.

Sementara, Zalando berpendapat, pasar modenya tidak menimbulkan risiko sistemik seperti raksasa teknologi global. Namun, pada September 2025, Pengadilan Umum UE menolak klaim itu, menegaskan bahwa Zalando harus sepenuhnya mematuhi aturan paling ketat DSA.

Amazon juga menantang klasifikasinya, dengan alasan itu tidak menciptakan risiko yang ditargetkan DSA. Kasus itu masih tertunda.

Booking.com dan AliExpress juga telah menyuarakan kekhawatiran. Polanya jelas: banyak perusahaan melihat label VLOP sebagai beban keuangan dan beberapa siap untuk menentangnya secara hukum.

Temu, mengambil sikap yang berbeda. Ditetapkan sebagai VLOP pada Mei 2024, setahun setelah diluncurkan di Eropa, Temu tidak menantangnya. Sebaliknya, ia telah bersandar pada kepatuhan sebagai bagian dari posisinya.

Laporan Zalando mencakup proses dan tingkat deteksi, bukan jumlah karyawan moderator. Perbedaannya bukan kepatuhan versus ketidakpatuhan tetapi penekanan: Temu menyoroti data tenaga kerja dan sistem, sementara Zalando berfokus pada prosedur.

Mengapa ini penting? Kepercayaan dan keamanan adalah inti bagi konsumen. Bukti kepatuhan membangun reputasi. Penciptaan kepercayaan untuk pendatang baru Sebagai pendatang baru, Temu harus membangun kredibilitas. Pilihannya untuk menerima aturan VLOP mencerminkan pendekatan jangka panjang.

Mei 2024-Temu menetapkan VLOP. Juni 2025-Amazon menantang penunjukannya. September 2025-Zalando kalah dalam kasusnya.

Malte mengatakan, contoh-contoh ini menunjukkan persimpangan jalan yang dihadapi platform terbesar di Eropa. Ada yang menolak dan mengajukan, yang lain menyesuaikan diri dan berinvestasi. (rc)

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *