The Vegetarian Butcher. Foto: istimewa

RINCIH.COM. Laporan menunjukkan bahwa Unilever ingin menjual The Vegetarian Butcher, sebuah merek yang diakuisisi pada tahun 2018 dan diluncurkan di Jerman pada tahun 2020. Divestasi potensial ini sejalan dengan tren yang lebih besar dari raksasa FMCG yang mengevaluasi kembali portofolio mereka, dengan fokus pada profitabilitas dalam menghadapi dinamika pasar yang berubah.

Pasar daging nabati global, senilai lebih dari $30 miliar, terus tumbuh tetapi menghadapi tantangan. Para pemimpin industri seperti Beyond Meat dan Impossible Foods telah berjuang dengan penurunan penjualan, didorong oleh inflasi, skeptisisme konsumen tentang rasa dan manfaat kesehatan, dan sensitivitas harga. Pengecer di pasar utama, seperti AS dan Eropa, juga mencatat stagnasi permintaan ruang rak untuk produk vegan.

Tren yang berkorelasi menunjukkan konsumen semakin memilih diet flexitarian yang lebih luas, termasuk mengurangi konsumsi daging tanpa menghilangkannya sepenuhnya. Sementara itu, perhatian beralih ke kategori berkelanjutan lainnya, seperti susu nabati (diperkirakan tumbuh pada CAGR 11,5% pada tahun 2028) dan protein alternatif seperti fermentasi presisi dan daging budidaya.

Untuk Unilever, yang melaporkan pendapatan lebih dari €60 miliar pada tahun 2023, langkah ini dapat mencerminkan fokus pada kategori dengan jalur profitabilitas yang lebih jelas. Namun, masa depan The Vegetarian Butcher di bawah kepemilikan baru dapat menawarkan pelajaran penting tentang menavigasi ruang nabati yang berkembang.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *