RINCIH.COM. Guncangan tarif besar melanda manufaktur pakaian global dan angka-angka tersebut menceritakan kisah yang lebih besar.
AS telah memberlakukan tarif impor baru yang luas pada negara-negara manufaktur utama-banyak di antaranya merupakan dasar untuk rantai pasokan merek seperti Nike, Zara, Patagonia, ON Running, Carhartt, North Face, dan lainnya.
Tarif baru ini meliputi beberapa negara, seperti Vietnam +46%, Bangladesh +37%, Kamboja +49%, Thailand +36%, Cina +34%, India +27%, Indonesia +32%, Sri Lanka +44%, dan Pakistan +29%.
Klaim “Timbal balik”, bahwa negara-negara ini memberlakukan tarif yang sama tingginya pada barang-barang AS. Begitu banyak untuk menjadi “timbal balik”. Dalam kebanyakan kasus, tarif AS sekarang jauh melebihi apa yang diterapkan negara-negara ini untuk barang-barang Amerika.
Tarif AS atau Tarif Trump, dampaknya akan signifikan terutama untuk merek pakaian teknis, yang tidak dapat begitu saja mengalihkan produksi dalam semalam. Bahan, mesin, dan tenaga kerja terampil khusus tidak mudah direplikasi di wilayah dengan tarif rendah.
Namun, merek dengan strategi sumber yang lebih beragam mungkin berada di posisi yang lebih baik dalam jangka pendek. Negara-negara ini tunduk pada tarif AS yang lebih rendah, seperti Honduras +10%, Brasil +10%, Maroko +10%, dan Turki +10%.
Kemungkinan penerima manfaat dari traif Trump, antara lain: Ralph Lauren: Beberapa produksi polo di Turki. Veja & Havaianas: Manufaktur sepatu di Brasil. Fruit of the Loom: Manufaktur volume tinggi terpecah antara Maroko dan Honduras. Fruit of the Loom, khususnya, sering diabaikan dalam percakapan merek, mungkin diam-diam muncul lebih kuat di lingkungan ini. Kehadiran produksi jangka panjangnya di Maroko (untuk Eropa) dan Honduras (untuk AS) sekarang terlihat sangat cerdas-dan strategis. (Malte Karstan)