RINCIH.COM. Ada cafe di Malang namanya Lafayette. Cafe tersebut mengatur baju pengunjungnya terutama pengunjung wanitanya, yang tidak terlalu terbuka dan pendek. Bukannya malah sepi tapi Cafe ini malah rame.
Koq bisa? Ini analisanya.
- Menjadi Cafe dengan Identitas Kuat (Beda dari Kompetitor)
Lafayette berani berbeda. Di saat banyak tempat nongkrong memberikan kebebasan penuh soal dress code, Lafayette menciptakan aturan unik yang justru menjadi identitas mereka.
Orang penasaran dengan tempat yang punya nilai atau aturan beda. Secara nggak langsung, ini memberikan kesan bahwa mereka adalah tempat yang eksklusif atau punya konsep unik. Jadi, pengunjung datang bukan cuma buat makan/minum, tapi juga penasaran sama “pengalaman yang ditawarkan.
- Membangun Komunitas dengan Nilai yang Sama.
Cafe ini mungkin berhasil menarik pengunjung yang merasa nyaman dengan aturan tersebut, seperti mereka yang mencari tempat nongkrong yang lebih “tertutup” atau bebas dari tekanan sosial soal penampilan.
Banyak orang sebenarnya tidak terlalu nyaman dengan pakaian terbuka, tapi sulit menemukan tempat yang mendukung gaya hidup mereka. Dengan adanya aturan seperti ini, Lafayette memberikan ruang nyaman bagi segmen tersebut.
- Viral di Media Sosial dan Efek FOMO
Cafe dengan aturan ketat seperti ini biasanya gampang banget viral di media sosial, baik karena pro-kontra atau rasa penasaran netizen.
Saat tempat seperti Lafayette ramai dibicarakan, orang-orang ingin datang sendiri dan melihat apakah suasana cafe-nya benar-benar seistimewa yang dibicarakan. Efek FOMO (fear of missing out) membuat orang rela mencoba meski aturannya ketat.
- Fokus pada Kualitas Layanan dan Suasana.
Kalau cafe ini ramai, bisa jadi bukan semata-mata karena aturan bajunya, tapi karena mereka tetap memberikan layanan, makanan, dan suasana yang berkualitas.
Aturan dress code yang ketat bisa diterima kalau kompensasinya adalah suasana yang nyaman, estetik, dan makanan atau minuman yang enak. Kalau elemen ini tidak terpenuhi, seketat apa pun aturan, pengunjung tetap akan sepi.
- Menciptakan Keselamatan dan Rasa Aman.
Ada sebagian pengunjung, khususnya wanita, yang merasa lebih nyaman di tempat dengan dress code seperti ini karena mengurangi risiko pelecehan atau tatapan tidak diinginkan.
Dengan memberikan rasa aman, cafe ini bisa jadi daya tarik khusus bagi mereka yang mencari tempat nongkrong nyaman tanpa harus khawatir tentang penampilan.
Kesimpulan:
Lafayette berhasil ramai karena mereka tidak hanya menjual makanan dan minuman, tetapi juga pengalaman dan nilai yang jelas. Mereka tahu cara memanfaatkan identitas unik, komunitas loyal, dan rasa penasaran publik untuk menciptakan daya tarik yang kuat. Ditambah lagi, efek viral dan kualitas tempat yang terjaga membantu mereka mempertahankan popularitas. (Saiful Islam, Inbound Marketing Practitioner)