RINCIH.COM. Karya couture digital pertama di dunia, yang dibuat oleh The Fabricant, baru saja terjual seharga $9.500. Pembeli tidak mendapatkan pakaian fisik, tapi mereka mendapatkan pakaian digital yang disesuaikan dengan foto mereka, diverifikasi oleh blockchain.
“Ini adalah bagian dari pergeseran yang lebih luas dalarn industri,” kata Alpana Razdan, Co-Founder AtticSalt Country beberapa waktu lalu.
Business Research Insights melaporkan, ukuran pasar fashion digital global bernilai sekitar USD 0,410 miliar pada tahun 2023 dan diperkirakan akan mencapai USD 7705,14 miliar pada tahun 2032, tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 167,54% dari tahun 2023 hingga 2032.
Pendukung Mode Digital
Mode digital diproduksi tanpa menghasilkan limbah, tidak seperti mode tradisional. Riset dari The Interline menerangkan, pakaian digital tidak menghasilkan limbah fisik, menghilangkan kain, dan menghindari polusi atau limbah air. Ini menjadikannya solusi berkelanjutan untuk dunia yang sadar lingkungan.
Revolusi Gen Z: 35% dari pengeluaran Gen Z digunakan untuk barang-barang virtual, seperti aksesori digital dalam game seperti Fortnite. Konsep nilai dan identitas mereka semakin terikat dengan ruang digital.
“Saya pikir ini bukan hanya tentang menjual pakaian virtual – ini tentang memahami bagaimana generasi berikutnya memandang identitas, kepemilikan, dan nilai di dunia yang semakin digital,” ungkap Alpana.
Sementara, Samarveer Singh Puri, State Head Punjab & HP at Shadowfax mengatakan, munculnya mode digital menandakan perubahan transformatif dalam cara kita memandang nilai dan identitas di era digital. Berinvestasi dalam pakaian virtual tidak hanya menarik bagi konsumen yang sadar lingkungan, tetapi juga selaras dengan rasa identitas Gen Z yang berkembang yang berkembang di lanskap digital.
Sangat menarik untuk mempertimbangkan bagaimana tren ini dapat mendefinisikan ulang kemewahan, kepemilikan, dan individualitas. Seiring kemajuan teknologi, mode digital memang dapat menjadi pokok dalam ekspresi pribadi dan praktik berkelanjutan.
“Berinvestasi sekarang dapat memposisikan kita di garis depan gerakan budaya dan ekonomi,” katanya.