RINCIH.COM. Toko fisik masih menjadi kotak hitam bagi ritel. Lebih dari 80% penjualan ritel masih terjadi di toko fisik, di mana konsumen memiliki niat tertinggi untuk membeli. Yang terpenting, toko adalah peluang penelitian tanpa pihak untuk umpan balik produk dan merek.
Azita Martin, GM Ritel dan CPG, Nvidia mengatakan, kemampuan untuk membuat digital twins yang akurat secara fisik dari toko atau pusat distribusi, misalnya, memungkinkan simulasi tata letak yang berbeda dan kemampuan untuk mengamati bagaimana orang dan objek berinteraksi sebelum investasi modal dilakukan.
Ronny Max, Behavior Analytics dan Store Optimizer menjelaskan, digital twins dapat merubah permainan di toko fisik. Inilah alasannya:
Pengumpulan, analisis, dan respons cepat data real-time
Solusi Digital Twins akan mengintegrasikan sensor dan data pada berbagai aspek toko, seperti inventaris, keamanan, dan keterlibatan pelanggan. Karyawan toko dapat merespons peristiwa real-time secara lebih efektif menggunakan sistem pemicu, peringatan, dan ajakan bertindak otomatis.
Tata Letak Toko dan Pengoptimalan Posisi Produk
Dengan membuat replikasi digital, pengecer dapat bereksperimen dengan tata letak toko dan pemosisian produk. Mereka juga dapat mengidentifikasi penempatan dan promosi produk, signage, dan display yang efektif sebelum berinvestasi dalam tata letak dan perlengkapan toko baru. Skenario digital dapat dievaluasi berdasarkan perilaku dan umpan balik pelanggan yang sebenarnya.
Loop Pertumbuhan dibangun di atas Keputusan Staf dan Aktivitas Pelanggan
Digital Twins akan merangsang skenario berdasarkan perilaku pelanggan, keputusan karyawan, dan lingkungan lokal toko. Toko bersifat dinamis. Anda terus menjalankan eksperimen di dalam toko tentang posisi produk, operasi, dan pengalaman pelanggan untuk meningkatkan kinerja toko.
Toko pintar membutuhkan orang untuk membuat keputusan yang efektif. Itulah fungsi masa depan peran dari Store Optimizer.