RINCIH.COM. Shopify dan EY melaporkan, 95% pengecer mengatakan berinvestasi dalam teknologi baru untuk meningkatkan konsistensi lintas saluran.
Sementara, 80% pembeli mengharapkan pengalaman yang mulus terlepas dari saluran yang mereka gunakan. 67% konsumen menggunakan beberapa saluran untuk menyelesaikan satu transaksi.
Sedangkan, 50% merek masih beroperasi dalam mode multi-saluran, menyisakan ruang untuk pertumbuhan menuju penyatuan sejati. 20% merek yang menggunakan perdagangan terpadu melihat tingkat retensi pelanggan hingga 20% lebih tinggi.
Don “eCommerce” Brett, digital marketing mengatakan, dalam lanskap ritel saat ini, ekspektasi pelanggan telah berkembang. Pergeseran ini telah mengedepankan konsep perdagangan terpadu, di mana merek menyatukan saluran penjualan, operasi, dan sistem back-end mereka menjadi satu pengalaman yang kohesif.
Don menjelaskan beberapa langkah bagi ritel menuju perdagangan terpadu, yaitu: Satu titik interaksi, misalnya, toko fisik atau situs web. Kedua, saluran independen tanpa integrasi. 3 Omnichannel – Pengalaman front-end yang mulus di seluruh online dan offline, meskipun integrasi back-end tetap terbatas. 4 Terpadu – Integrasi lengkap dari semua sistem dan saluran, memberikan pengalaman yang konsisten di setiap titik kontak pelanggan.
“Seiring dengan meningkatnya titik kontak, begitu pula kompleksitas pengelolaan operasi. Perdagangan Terpadu memungkinkan merek untuk merampingkan sistem, mengintegrasikan data pelanggan, dan meningkatkan pengalaman berbelanja,” tulis Don dalam LinkedIn, Kamis (7/11/2024).