ilustrasi GenAI. Foto: ist

RINCIH.COM. InsightAce Analytic Pvt. Ltd mengungkapkan hasil penelitiannya, Jum’at (9/8/2024). InsightAce Analytic Pvt. Ltd melaporkan, Internet of Things (IoT) Global di pasar ritel bernilai US$ 57,8 Miliar pada tahun 2023, dan diperkirakan akan mencapai US$ 464,9 Miliar pada tahun 2031, dengan CAGR sebesar 30,1% selama periode perkiraan 2024-2031.

Kehadiran IoT menjadi keniscayaan bagi industri ritel. IoT dapat mengubah pasar ritel dengan meningkatkan pengalaman pelanggan, mengoptimalkan operasi, dan memungkinkan model bisnis baru. Teknologi IoT, seperti rak pintar, suar, dan perangkat yang terhubung, memberikan data dan wawasan waktu nyata tentang tingkat inventaris, preferensi pelanggan, dan pola lalu lintas toko. 

IoT juga memungkinkan pengecer untuk mengelola stok dengan lebih efisien, mempersonalisasi upaya pemasaran, dan merampingkan operasi rantai pasokan. Selain itu, perangkat berkemampuan IoT dapat meningkatkan pengalaman di dalam toko melalui fitur-fitur seperti checkout otomatis, tampilan interaktif, dan promosi yang disesuaikan berdasarkan perilaku pembeli.

“Seiring dengan pertumbuhan adopsi IoT, diharapkan dapat mendorong inovasi dan peningkatan efisiensi yang signifikan, membantu pengecer tetap kompetitif di pasar yang berkembang pesat,” tulis laporan tersebut.

Munculnya ritel omnichannel, didorong oleh teknologi IoT yang mengintegrasikan pengalaman berbelanja online dan offline dengan mulus, berkontribusi pada pertumbuhan pasar.  Selain itu, meningkatnya prevalensi toko pintar berkemampuan IoT, di mana pengecer menggunakan perangkat dan sensor yang saling terhubung untuk menawarkan pengalaman berbelanja yang imersif dan dipersonalisasi, semakin mempercepat ekspansi pasar.

Lebih lanjut, laporan InsightAce Analytic Pvt. Ltd menjelaskan, pendorong- pertumbuhan IoT di pasar ritel didorong oleh beberapa faktor utama. Ini termasuk meningkatnya permintaan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan kebutuhan akan manajemen inventaris yang efisien.  Teknologi IoT memungkinkan pengecer untuk mengumpulkan data real-time tentang preferensi dan perilaku konsumen, memungkinkan strategi pemasaran yang dipersonalisasi.

Selain itu, solusi IoT meningkatkan visibilitas rantai pasokan dan efisiensi operasional, mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. Peningkatan pengetahuan dan adopsi perangkat pintar serta kemajuan teknologi IoT semakin mendorong pertumbuhan pasar.  Selain itu, integrasi IoT dengan teknologi baru seperti pembelajaran mesin & kecerdasan buatan meningkatkan proses pengambilan keputusan dan analitik prediktif dalam operasi ritel.

Pasar ritel menghadapi banyak rintangan tatkala menjalankan IoT. Kendala yang signifikan adalah dalam memastikan keamanan dan privasi data.  Karena perangkat IoT mengumpulkan berbagai data, melindungi data ini dari pelanggaran dan memastikan privasi pelanggan menjadi semakin sulit.  Tantangan lainnya adalah integrasi sistem IoT dengan infrastruktur ritel yang ada. Pengecer sering menghadapi masalah kompatibilitas dan kebutuhan akan investasi besar dalam meningkatkan teknologi mereka. 

Selain itu, kompleksitas mengelola dan memelihara jaringan perangkat yang saling berhubungan bisa sangat luar biasa, membutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus. Peningkatan teknologi yang cepat mengharuskan pengecer terus beradaptasi agar tetap kompetitif.

IoT Amerika Utara di pasar ritel diperkirakan akan mencatatkan pangsa pasar utama. Pertumbuhan ini disebabkan oleh integrasi operasi di dalam toko serta digital di sektor ritel, dengan teknologi seperti tag RFID dan rak pintar yang memungkinkan pengecer mengelola inventaris secara efisien dan meningkatkan pengalaman berbelanja.  Kawasan Asia Pasifik (APAC) diprediksi akan menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat, dengan proyeksi CAGR yang luar biasa dari tahun 2024 hingga 2031. Pertumbuhan yang cepat dan berkelanjutan ini didorong oleh peningkatan penetrasi internet, penggunaan smartphone, dan aktivitas e-commerce.  Pergeseran digital ini menumbuhkan lingkungan yang kondusif untuk mengadopsi avatar digital dalam interaksi pelanggan, strategi pemasaran, dan pengalaman virtual.

Pada Januari 2024, IBM Corporation bermitra dengan SAP SE untuk menciptakan solusi yang bertujuan membantu klien di sektor barang kemasan konsumen dan ritel mengoptimalkan rantai pasokan, operasi keuangan, penjualan, dan layanan mereka melalui penggunaan AI generatif. Pada Desember 2023, HCL Technologies (HCL) menjalin kemitraan dengan SAP untuk mengembangkan dan menyediakan solusi dan layanan IoT yang relevan dengan berbagai industri. HCL Technologies akan menggabungkan perangkat lunak SAP terkait dengan layanan dan perangkat keras untuk mempercepat dan merampingkan tumpukan solusi yang terfragmentasi dan rumit yang dihadapi organisasi saat menerapkan transformasi Industri 4.0.

By Septiadi

Adalah seorang penulis, dengan pengalaman sebagai wartawan di beberapa Media Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *