RINCIH.COM. Dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk tas Hermès Birkin sekitar 900 EUR sementara harga jual sekitar 10.000 EUR, itu berarti margin kotor 91%, yang sangat tinggi.
Mengapa marginnya begitu tinggi?
Ekuitas Merek & Eksklusivitas: Hermès beroperasi di segmen ultra-mewah, di mana penetapan harga didasarkan pada nilai yang dirasakan daripada biaya produksi. Eksklusivitas, pengerjaan, dan warisan merek memungkinkan mereka untuk memerintahkan markup yang ekstrem.
Kelangkaan Buatan: Produksi terbatas dan daftar tunggu yang panjang menciptakan permintaan yang jauh melebihi pasokan, memperkuat kekuatan harga.
Strategi Harga: Margin tinggi adalah hal yang umum dalam kemewahan, tetapi Hermès membawanya ke ekstrem dibandingkan dengan pesaing seperti Chanel (70-80%) atau Louis Vuitton (60-70%).
Persepsi Buatan Tangan: Meskipun biaya tenaga kerja merupakan faktor, mereka tidak membenarkan premi yang besar. Namun, narasi pemasaran “kesempurnaan buatan tangan” memperkuat posisi harga.
Apakah itu dapat dibenarkan?
Secara finansial, ya. Strategi margin kotor Hermès sangat efektif, dan pelanggannya adalah kolektor yang tidak sensitif terhadap harga yang melihat Birkins sebagai barang investasi daripada barang fashion. Pasar sekunder, di mana beberapa model menjual kembali dengan harga dua kali lipat atau tiga kali lipat dari harga eceran, semakin memvalidasi pendekatan penetapan harga merek.(Malte Karstan, Retail Expert)