RINCIH.COM. Pada tahun 2026, maskapai penerbangan berbiaya rendah dapat memperkenalkan “kursi” yang hanya berdiri sebagai strategi berani untuk memangkas harga tiket. Desain kursi vertikal ini tidak akan membiarkan pelanggan duduk cukup bersandar selama penerbangan.
Meskipun idenya mungkin tampak ekstrem, ini adalah cerminan dari seberapa jauh maskapai penerbangan bersedia bersaing dalam hal harga. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang memprioritaskan keterjangkauan daripada kenyamanan, inovasi seperti ini dapat membentuk kembali pengalaman perjalanan jarak pendek sepenuhnya.
Lebih banyak penumpang per penerbangan, iaya operasional yang lebih rendah.Tetapi berapa biaya untuk kenyamanan dan keselamatan?
Kursi yang dimaksud adalah kursi Skyrider 2.0 Aviointeriors adalah kursi vertikal bergaya pelana yang pertama kali diluncurkan sebagai prototipe pada tahun 2012, menawarkan posisi semi-berdiri untuk memuat lebih banyak penumpang di dalamnya.
Terlepas dari berita utama yang viral, tidak ada maskapai penerbangan yang secara resmi mengumumkan rencana untuk mengadopsi kursi berdiri.
Otoritas seperti FAA dan EASA belum menyetujui konfigurasi ini untuk penggunaan komersial. Sertifikasi keselamatan tetap menjadi rintangan utama.
Sementara, Aviointeriors sendiri mengklarifikasi bahwa Skyrider saat ini tidak dalam produksi atau ditawarkan untuk dijual-hanya ditampilkan sebagai visi untuk masa depan perjalanan berbiaya sangat rendah.
Jadi, meskipun konsep ini mungkin menandakan arah yang bisa dituju oleh maskapai penerbangan murah, itu belum siap untuk lepas landas. (Septiadi, Malte Karstan)